Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Pertumbuhan 20 Persen, Ini Strategi Mega Perintis (ZONE) pada Tahun Depan

Guna membiayai sejumlah rencana tersebut, pihaknya telah mengalokasikan belanja modal minimal Rp20 miliar yang berasal dari hasil private placement.
Direktur Independen PT Mega Perintis Tbk Luki Rusli (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama FX Afat Adinata Nursalim, Direktur Verosito Gunawan, dan Direktur Cuntoro Kinardi sebelum paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Independen PT Mega Perintis Tbk Luki Rusli (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama FX Afat Adinata Nursalim, Direktur Verosito Gunawan, dan Direktur Cuntoro Kinardi sebelum paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mega Perintis Tbk. mengincar pertumbuhan kinerja lebih dari 20% pada 2020, seiring dengan strategi perseroan melakukan penambahan gerai dan pengembangan platform e-commerce.

Direktur Utama Mega Perintis Franxiscus Afat Adinata menyampaikan perseroan telah menyiapkan rencana bisnis guna mempertahankan target pertumbuhan kinerja lebih dari 20% pada tahun depan. Rencana bisnis tersebut di antaranya melakukan penambahan sedikitnya 20 gerai baru untuk merek Manzone, MOC, dan, Minimal.

Di samping itu, emiten bersandi saham ZONE itu melakukan aktifitas pemasaran melalui sinkronisasi offline dan online untuk keanggotaan. Perseroan juga akan mengembangkan platform e-commerce, yakni penjualan online melalui website www.manzonestore.com dan market place seperti Zalora, Shopee, Tokopedia, dan lain lain.

Guna membiayai sejumlah rencana tersebut, pihaknya telah mengalokasikan belanja modal minimal Rp20 miliar yang berasal dari hasil private placement.

"Kami menyiapkan rencana bisnis tahun 2020 dengan tetap tumbuh di atas 20%," katanya kepada Bisnis pada Selasa (10/12/2019).

Lebih lanjut, Afat memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga akhir tahun ini melampaui target yang dipasang pada awal tahun.

Perusahaan memperkirakan dapat mencetak penjualan Rp575 miliar hingga akhir tahun, tumbuh 26,10% secara tahunan. Begitu pula, laba bersih yang dikantongi dapat mencapai Rp50 miliar atau tumbuh 22,85% secara tahunan.

Proyeksi tersebut lebih tinggi dari target awal yang dipasang perseroan. Perseroan semula memasang target penjualan Rp544 miliar atau tumbuh 19,3% secara tahunan, serta laba bersih Rp47,8 miliar atau tumbuh 17,44% secara tahunan.

Dia menjelaskan proyeksi tersebut didorong strategi perluasan pangsa pasar fesyen melalui akuisisi merek Minimal pada September 2019. Akuisisi tersebut melengkapi range produk pada segmen wanita, serta memberikan tambahan 90 toko baru yang terdiri dari 71 show room dan 19 gerai di department store.

Dengan demikian, total point of sales ZONE tersebar di 662 titik penjualan hingga September 2019, terdiri dari 198 show room dan 464 gerai di department store. Penambahan range produk dan outlet baru diyakini mampu menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan kinerja perseroan.

"Dalam situasi ekonomi yang belum kondusif saat ini, ZONE optimistis mencapai pertumbuhan sales dan profit pada 2019 melebihi target yang disusun sebelumnya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper