Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengalami penurunan sejak kasus dugaan penyelundupan yang dilakukan oleh jajaran direksinya mencuat ke publik.
Adapun kasus tersebut mencuat ke publik pada Selasa (3/12/2019), saat pesawat baru milik maskapai pelat merah tersebut yakni Airbus A330-900 mengangkut spare part Harley Davidson, dan sepeda Brompton dari Prancis ke Indonesia.
Bloomberg mencatat, sejak perdagangan Selasa (3/12/2019), saham berkode GIAA itu terus terkoreksi secara berturut-turut hingga penutupan perdagangan Jumat (6/12/2019).
Saham GIAA tercatat melemah secara berturut 2,78%, 4,76%, 0,80%, dan 2,42%. Harga saham GIAA merosot dari Rp540 per saham pada perdagangan Senin (2/12/2019) menjadi Rp484 per saham.
Sepanjang tahun berjalan, saham GIAA memberikan telah memberikan return positif 62,42%.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara menyusul kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda bermerek Brompton dalam penerbangan Airbus A330-900 Neo.
Baca Juga
Keputusan ini diambil setelah penyelidikan lebih lanjut yang dilaksanakan oleh komite audit perusahaan.
Selain itu, Dewan Komisaris Garuda telah mengirim surat kepada dirinya yang menekankan integritas dan good corporate governance yang harus dilaksanakan.
Erick memaparkan pembelian komponen Harley-Davidson tersebut merupakan pesanan AA melalui pegawainya. Pembelian dilakukan pada April 2019 dan proses transfer dari Jakarta dilakukan melalui rekening pribadi Finance Manager Garuda yang berada di Amsterdam.