Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Korporasi Rp18,09 Triliun Bakal Jatuh Tempo hingga Akhir 2019

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat terdapat mandat penerbitan obligasi sebesar Rp18,25 triliun hingga akhir tahun.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Obligasi korporasi senilai total Rp18,09 triliun akan jatuh tempo pada November hingga akhir Desember 2019.

Dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat (22/11/2019), terdapat 33 perusahaan yang obligasinya jatuh tempo sejak November hingga akhir Desember 2019. Adapun, dari total Rp18,09 triliun itu, sebagian besar jatuh tempo pada Desember.

Tak jauh berbeda dengan nilai obligasi jatuh tempo, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat terdapat mandat penerbitan obligasi sebesar Rp18,25 triliun hingga akhir tahun.

Perinciannya, Rp5,15 triliun untuk penerbitan penawaran umum berkelanjutan (PUB) baru. Kemudian, masing-masing senilai Rp3,5 triliun untuk obligasi dan sekuritisasi.

Lalu, disusul oleh rencana realisasi penerbitan umum berkelanjutan senilai Rp2,95 triliun dan medium term notes (MTN) senilai Rp2,57 triliun. Terakhir, terdapat rencana penerbitan sukuk senilai Rp505 miliar dan surat berharga komersial senilai Rp100 miliar.

Bila dilihat dari sektornya, mandat penerbitan surat utang korporasi didominasi oleh sektor perbankan dengan nilai Rp5,45 triliun yang berasal dari tiga perusahaan.

Selain perbankan, sektor pembiayaan pun bakal menggalang dana jumbo yakni sebesar Rp3,1 triliun yang dilakukan oleh empat perusahaan.

Selain sektor perbankan dan dan pembiayaan, sektor properti juga bakal menawarkan surat utang ke pasar senilai Rp2,6 triliun dan sektor transportasi senilai Rp2 triliun. Setelah itu, terdapat sektor manajemen investasi yang bakal menempatkan danaya senilai Rp1,5 triliun.

Di urutan paling buncit terdapat beberapa sektor seperti bubur kertas dan kertas, perkebunan, ketenagalistrikan, manufaktur, pertambangan dan perusahaan induk dengan rentang penerbitan dari Rp75 miliar hingga Rp750 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper