Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemesanan ST006 Capai Rp542,66 Miliar

Periode penawaran ST006 berjalan sejak 1 November hingga 21 November 2019.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003  yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA - Pemesanan instrumen suku tabungan seri ST006 mencapai Rp542,66 miliar padahal masa pemesanan tersisa sembilan hari.

Dikutip dari laman Investree, Selasa (12/11/2019), penawaran berjalan sejak 1 November hingga 21 November 2019. Dalam sepekan, Rp542,66 miliar masuk ke instrumen surat utang ritel bertenor 2 tahun itu dari target pemesanan Rp1 triliun.

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), instrumen SBN ritel ke-10 pada tahun ini merupakan instrumen tanpa warkat yang tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat dicairkan kecuali saat jatuh tempo dan pada masa pencairan awal. Masa pencairan awal maksimal sebesar 50% dari total pembelian pada 20 Oktober hingga 4 November 2020.

Adapun, pembayaran kupon pertama akan dibayarkan pada 10 Januari 2020 dan akan dilakukan setiap bulan hingga jatuh tempo pada 10 November 2021. Pembelian ST006 bisa dilakukan senilai Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Instrumen surat berharga negara (SBN) ritel terakhir pada tahun ini, yakni sukuk tabungan (ST) seri ST006 memiliki kupon sebesar 6,75%.

Tercatat, pada tahun ini nilai SBN ritel yang akan jatuh tempo mencapai Rp51 triliun. Di sisi lain, jumlah penerbitan SBN ritel baru mencapai Rp40,2 triliun dari delapan kali penawaran yang telah dilakukan.

Dengan demikian, masih tersisa sekitar Rp10,8 triliun yang harus dipenuhi. Dari nilai tersebut, Rp8,2 triliun telah dipenuhi dari penerbitan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI016. Artinya, penjualan ST006 setidaknya menyentuh Rp2,6 triliun sehingga Pemerintah bisa menutup SBN ritel yang jatuh tempo pada tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper