Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten dari sektor perkebunan, PT Palma Serasih Tbk. akan melepas saham sebanyak-banyaknya 4 miliar saham dalam aksi initial public offering (IPO).
Dalam prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, Palma Serasih akan melepas 4 milia saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan nilai Rp100 per saham.
Adapun pelaksana emisi yaitu PT Jasa Utama Capital Sekuritas menawarkan saham Palma Serasih pada kisaran harga Rp103 per saham sampai dengan Rp110 per saham.
Setelah dikurangi dengan biaya emisi, perseroan berniat menggunakan hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) untuk peningkatan setoran modal untuk dapat melakukan ekspansi.
Sebagai penjamin pelaksana efek Direktur Utama PT Jasa Utama Capital Sekuritas Deddy Suganda mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk Palma Serasih melantai ke bursa. Pasalnya, kebijakan mandatori biodiesel dapat memacu penyerapan minyak sawit domestik.
“Kalau menunggu booming baru listing, itu telat. Momen seperti ini bagus karena B30 sudah akan mulai. PBV [price to book value] Palma Serasih sekitar 1,5 kali masih di bawah rata-rata jadi masih murah,” katanya, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga
Dalam IPO ini, Deddy mengatakan Palma Serasih akan melepas 99% saham dengan skema fixed allotment dan 1% untuk poolling allotment. Adapun pemodal yang telah memesan sejauh ini beragam baik itu publik atau pun investor ritel.
Manajemen menyebutkan mayoritas dana IPO sebesar 44% akan dipakai untuk belanja modal penanaman pohon baru. Kemudian 30% digunakan untuk modal kerja, 14% akan dipakai untuk pendanaan pabrik kelapa sawit, dan belanja modal non-tanaman sebesar 12%.
Berikut ini adalah jadwal mengenai rencana IPO PT Palma Serasih Tbk:
Book building: 6—8 November
Pernyataan efektf dari OJK: 15 November
Masa penawaran: 19 November
Penjatahan: 21 November
Refund: 22 November
Distribusi saham: 22 November
Pencatatan saham di BEI: 25 November