Bisnis.com, JAKARTA - PT Nara Hotel Internasional berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2019 melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Perusahaan yang bergerak dalam bidang operator hotel tersebut berencana memanfaatkan mayoritas dana IPO untuk pembangunan hotel dan kawasan hiburan terintegrasi di Nusa Penida, Bali.
“Rencananya, sebanyak 82,5% dana hasil IPO untuk pengembangan pembangunan hotel, resort, day club, water park, dan commercial area di Nusa Penida, 10% untuk pembelian tanah di Nusa Penida, sedangkan 7,5% untuk modal kerja,” ujar Adrianus Daniel Sulaiman, Direktur Utama Nara Hotel Internasional dalam keterangan resmi, Rabu (6/11/2019).
Untuk memuluskan jalan melantai di BEI, Nara Hotel menunjuk Magenta Kapital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi pelaksana efek.
Menurut Daniel, modal kerja dari hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek yang sedang direncanakan, antara lain hotel berstandar internasional dengan kapasitas 120 kamar dan kawasan hiburan terintegrasi atau integrated leisure complex di kawasan Nusa Penida, Bali.
Saat ini, Nara Hotel tengah mengelola penginapan berupa hotel dan vila, serta pusat kuliner dan beach club yang tersebar di berbagai lokasi, mencakup Tijili Benoa, Tijili Seminyak, Ombak Beach Club, The Tamora, The Shadow Canggu, dan The Gallery – Bali.
Baca Juga
Managing Director Nara Hotel Internasional Francis Dehnhardt menyebutkan bahwa pada tahun ini, tingkat penghunian kamar (TPK) Nara Hotel di Tijili Seminyak mencapai 78% year-to-date, sementara TPK Nara Hotel di Tijilli Benoa mencapai 82% year-to-date.
Selain itu, Nara Hotel juga mencatatkan peningkatan pendapatan senilai Rp4,8 miliar pada periode Juli 2019, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan pendapatan periode Juli 2018 yang senilai Rp2,28 miliar.
Pendapatan dan total aset Nara Hotel diproyeksikan terus tumbuh selama 5 tahun ke depan hingga 2024. Pendapatan diproyeksikan mencapai Rp163 miliar, sedangkan total aset diperkirakan mencapai Rp526 miliar.
Hal tersebut didukung juga oleh rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, di mana pada APBD dan APDN akan dianggarkan pembangunan infrastruktur untuk Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida.
Sebagai informasi, hal pertama yang akan dilakukan dalam pembangunan infrastruktur untuk Kabupaten Klungkung adalah pembangunan dermaga segitiga emas yang akan menghubungkan Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Lembongan, yang akan mulai berjalan pada 2020 dan diharapkan selesai pada 2021. Hal ini diprediksi dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Nusa Penida, khususnya Bali.