Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan transaksi broker pada bulan lalu tembus dua digit, baik secara bulanan maupun periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, total transaksi perdagangan efek atau gross value pada Oktober naik 28,66 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp399,90 triliun dari posisi tahun lalu senilai Rp310,81 triliun.
Adapun jika dibandingkan dengan posisi pada September 2019 yang senilai Rp341,11 triliun, transaksi pada bulan lalu tumbuh 17,23 persen.
Perusahaan efek asing pun menduduki tiga teratas broker terakhir pada Oktober, yaitu Mirae Asset Sekuritas, CIMB Securities Indonesia, dan Maybank Kim Eng Securities.
Sementara itu, perusahaan efek pelat merah Mandiri Sekuritas harus puas di posisi keempat dengan mencatatkan nilai gross value sebesar Rp16,98 triliun. Kali ini, Mandiri Sekuritas menjadi satu-satunya broker lokal yang berada dalam posisi 10 besar broker teraktif.
Adapun saham yang sering diperdagangkan oleh Mirae Asset Sekuritas a.l. saham PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI), PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).
Baca Juga
Sementara itu, saham yang sering diperdagangkan oleh CIMB Securities Indonesia didominasi oleh saham BUMN, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Transaksi Broker Oktober 2019 | |
---|---|
Perusahaan Sekuritas | Gross Value (Rp Triliun) |
Mirae Asset Sekuritas | 19,92 |
CIMB Securities Indonesia | 17,86 |
Maybank Kim Eng Securities | 17,80 |
Mandiri Sekuritas | 16,98 |
Credit Suisse Securities | 16,71 |
UBS Securities Indonesia | 16,53 |
Morgan Stanley Indonesia | 15,46 |
CLSA Indonesia | 13,16 |
Macquarie Capital Securities | 12,92 |
Valbury Asia Securities | 12,50 |
Sumber: Bloomberg, per 31 Oktober 2019.