Bisnis.com, JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk. mencatatkan penjualan bersih Rp6,64 trilliun pada periode 9 bulan tahun ini.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (1/11/2019), Manajemen Matahari Putra Prima menyampaikan pencapaian penjualan bersih sepanjang Januari-September 2019 lebih rendah dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, penjualan bersih emiten berkode saham MPPA itu tercatat sebesar Rp6,64 triliun per kuartal III/2019, turun 19,84% dari Rp8,28 triliun per kuartal III/2018.
"Hal itu merupakan dampak dari strategi perseroan untuk melanjutkan pengurangan bisnis B2B serta mengarahkan kembali fokusnya ke bisnis ritel," tulis Manajemen MPPA.
Penjualan ritel pada periode 9 bulan tersebut, lanjutnya, tetap menunjukkan progress yang baik secara quarter-on-quarter di luar dari kuartal musim liburan dengan tingkat pertumbuhan penjualan ritel toko berbanding (same store sales) sebesar 4,6% dibandingkankan dengan kuartal I/2019.
Pada periode 9 bulan pertama 2019, beban pokok penjualan entitas Grup Lippo itu turun 24,01% dari Rp7,19 triliun menjadi Rp6,64 triliun. Alhasil, perseroan mengantongi laba bruto Rp1,17 triliun, naik tipis dari Rp1,09 triliun per kuartal III/2019.
Baca Juga
"Margin laba bruto meningkat 451 bps year-on-year menjadi 17,7% pada akhir kuartal III/2019. Peningkatan margin laba bruto tersebut merupakan hasil dari perubahan arah fokus ke penjualan ritel dan strategi pricing baru yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu," imbuhnya.
Lebih lanjut, struktur biaya tetap MPPA disebut berada dalam kendali selama periode tersebut. Biaya pemasaran tercatat Rp278,26 milliar atau lebih rendah 11,5% dari tahun lalu, dan biaya umum dan administrasi tercatat senilai Rp1,09 trilliun atau lebih rendah 10,0% dari tahun lalu.
Perseroan, lanjutnya, terus berkomitmen untuk tetap melakukan analisa dan melaksanakan langkah-langkah efisiensi operasional untuk meningkatkan profitabilitas ke depan.
MPPA pun mencatatkan EBITDA positif senilai Rp71 milliar pada akhir September 2019, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu perseroan mencatatkan kerugian EBITDA.
Hingga akhir kuartal III/2019, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MPPA tercatat senilai Rp265,79 miliar. Rugi ini mengecil dibandingkan dengan 30 September 2018 yang senilai Rp335,85 miliar.
"Memasuki musim liburan akhir tahun, perusahaan telah merencanakan beberapa program menarik yang akan mendorong penjualan ritel dan membantu MPPA untuk mendapatkan pelanggan baru," tuturnya.