Bisnis.com, LONDON—London Metal Exchange (LME) sebagai bursa logam terbesar di dunia berencana meluncurkan kontrak produk litium. Logam tersebut kian ramai diperjualbelikan untuk bahan baku baterai seiring dengan pertumbuhan produksi baterai listrik.
Dikutip dari Reuters Selasa (29/10/2019), LME menyatakan akan membuat komite untuk mewakili kepentingan dan prospek para pemangku kepentingan logam litium, seperti produsen dan pengguna.
Menurut LME, komite itu kemungkinan akan melibatkan perwakilan dari 9 perusahaan, termasuk pembuat kendaraan listrik seperti Tesla dan Jaguar Land Rover, serta produsen litium Tianqi Lithium Australia, BASF, dan Albermale.
Logam litium digunakan dalam baterai yang memberi daya kepada kendaraan listrik, sehingga permintaan diperkirakan dapat tumbuh cepat.
Selain itu, LME berencana meluncurkan kontrak litium. Namun, bursa logam itu tidak memberikan waktu peluncuran resmi.
Sebelumnya, LME sudah memiliki kontrak fisik untuk kobalt, komoditas yang dinilai akan moncer pada tahun ini karena sebagai bahan dasar baterai kendaraan listrik.
Berdasarkan KBBI, litium adalah istilah kimia, yang berarti logam berwarna abu-abu perak yang ditemukan oleh J. A. Arfvedson pada tahun 1817.
Sifatnya lebih keras daripada natrium, tetapi lebih lunak daripada timbal, ulet, dan dapat dibuat kawat atau dijadikan lembaran. Selain itu, litium adalah unsur dengan nomor atom 3, berlambang Li, dan bobot atom 6,94.