Bisnis.com, JAKARTA - Artha Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan melemah pada perdagangan Selasa (29/10/2019) sejalan dengan pelaku pasar yang wait and see menjelang rilis data ekonomi dan pengumuman suku bunga The Fed.
Dalam risetnya, Research Analyst Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan di pasar global, bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup naik 0,49% ke level 27.090,72, NASDAQ ditutup menghijau 1,01% ke level 8.325,99, dan S&P 500 ditutup naik 0,56% ke level 3.039,42.
"Bursa saham AS ditutup menguat dengan pencapaian rata-rata lebih dari 0,5%. peningkatan harga masih terus ditopang oleh laporan kinerja keuangan perusahaan kuartal III/2019 yang sebagian besar melampaui estimasi dari para investor," tulisnya dalam riset, Selasa (29/10/2019).
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga mengaku bahwa pasukan US yang berada di Al–Bahgdadi telah membunuh ketua ISIS. Di lain pihak, investor juga optimistis terhadap The Fed yang telah dijadwalkan untuk memberikan keputusan atas suku bunga dan investor berekspektasi akan ada pemangkasan 25 basis poin lagi.
Di dalam negeri, IHSG ditutup menguat 0,21% ke level 6.265,38 pada akhir perdagangan kemarin. Penguatan indeks didorong oleh indeks sektor aneka industri yang naik 1,25% dan indeks konsumer 1,16%.
"IHSG ditutup menguat didorong oleh optimisme terutama dorongan dari sentiment global setelah adanya titik cerah dari negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China," paparnya.
Baca Juga
Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi melemah. Level resistan pertama dan kedua IHSG ada di kisaran 6.281 dan 6.297. Adapun, level support pertama 6.246 dan support kedua 6.227.
Secara teknikal indikator stochastic mulai melebar setelah membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut.
"Investor akan cenderung wait and see menjelang rilisnya beberapa data perekonomian dan penetepan suku bunga The Fed."
Pada perdagangan hari ini, Artha Sekuritas merekomendasikan jual MEDC (target harga Rp730-Rp750) dan WIKA (target harga Rp2.200-Rp2.250).
Sementara itu, investor disarankan mempertimbangkan aksi beli untuk ADRO (target harga Rp1.440-Rp1.480), ICBP (target harga Rp11.900-Rp12.100), dan UNVR (target harga Rp44.700-Rp45.000).
