Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan PTBA Tumbuh Tipis, Ini Penyebabnya

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengantongi pendapatan usaha Rp16,3 triliun sampai dengan kuartal III/2019. Nilai itu tumbuh tipis 1,36% dari raihan Rp16,03 triliun per kuartal III/2018.
Aktivitas penambangan batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Bloomberg-Dadang Tri
Aktivitas penambangan batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan PT Bukit Asam Tbk. sepanjang Januari-September 2019 dibatasi oleh rata-rata harga jual batu bara yang turun 7,8% secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman menuturkan perseroan mengantongi pendapatan usaha Rp16,3 triliun sampai dengan kuartal III/2019. Nilai itu tumbuh tipis 1,36% dari raihan Rp16,03 triliun per kuartal III/2018.

"Pendapatan usaha ini dipengaruhi oleh harga jual rata-rata batu bara yang turun sebesar 7,8% dari Rp841.655 per ton menjadi Rp775.675 per ton pada periode sampai dengan September 2019," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (28/10/2019).

Penurunan tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh pelemahan harga batu bara indeks Newcastle (GAR 6.322 kkal/kg) sebesar 25% menjadi rata-rata sampai dengan September 2019 sebesar US$81,3 per ton dari US$108,3 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

Demikian juga dengan indeks harga batu bara thermal Indonesia (Indonesia Coal Index/ICI) GAR 5.000 yang melemah 21% menjadi rata-rata sampai dengan September 2019 sebesar US$50,8 per ton dari US$64,5 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi volume penjualan, lanjutnya, PTBA mencatatkan kenaikan 10,7% secara tahunan menjadi 20,6 juta ton pada 9 bulan pertama 2019. Realisasi itu setara dengan 72,53% dari target volume penjualan batu bara PTBA pada tahun ini sebesar 28,4 juta ton.

"Kenaikan penjualan batu bara itu tak terlepaps dari strategi penjualan yang diterapkan oleh perseroan dengan menyasar ekspor batu bara ke beberapa negara, seperti India, Hong Kong, Filipina dan sejumlah negara Asia lain," tuturnya.

Suherman menambahkan PTBA juga menyasar pasar ekspor baru, seperti Jepang dan Korea Selatan. Tak hanya mandorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, anak usaha PT Inalum (Persero) itu juga menerapkakn penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke pasar premium.

Ekspansi ekspor sejalan dengan target PTBA untuk mengapalkan 14,7 juta ton batu bara ke pasar ekspor. Dari situ, perseroan membidik ekspor batu bara medium to high calorie ke pasar premium sebanyak 3,8 juta ton.

Di sisi operasional, kenaikan volume penjualan ditopang oleh pertumbuhan produksi batu bara menjadi 21,6 juta ton atau naik 9,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, kapasitas angkutan batu bara PTBA juga meningkat 4,7% menjadi 17,8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper