Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT Bumi Resources Tbk. telah menjual batu bara sebanyak 63,1 juta ton sampai dengan kuartal III/2019.
Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan sampai dengan bulan kesembilan perseroan sudah merealisasikan 72,52 persen dari target yang ditetapkan. Pada tahun ini perseroan menargetkan bisa menjual batu bara sekitar 87 juta ton hingga 90 juta ton.
“Kami sudah menjual batu bara sebesar 63,1 juta ton sampai dengan September 2019. Kami berekspektasi tahun ini dapat menjual sekitar minimal 87 juta ton,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini. Sebagai informasi jumlah itu naik 8,34 persen dari realisasi tahun lalu sebesar 80,3 juta ton.
Emiten berkode saham BUMI itu menargetkan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dapat menjual 60 juta ton dan PT Arutmin Indonesia (AI) menjual 28 juta ton hingga 30 juta ton.
Adapun sepanjang September volume penjualan batu bara tercatat sebesar 7,8 juta ton sepanjang. Dileep optimistis pada tahun ini target pertumbuhan bisa terpenuhi.
Terkait ekspor batu bara nasional yang tergerus 7,26 persen sampai dengan kuartal III/2019 versi Badan Pusat Statistik. Menurut Dileep sejauh ini pasar ekspor masih tetap bergeliat bagi Bumi Resources.
Baca Juga
Pasalnya, anak usaha Bakrie Group itu menargetkan 70 persen penjualan untuk mengisi pasar domestik sedangkan 30 persen sisanya akan dilempar untuk memenuhi kebutuhan global. Dileep mengatakan setidaknya ada delapan negara ekspor yang menjadi konsumen utama.
“Pasar utama kami adalah India, China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam dan beberapa negara Asia lainnya,” katanya.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, emiten berkode saham BUMI itu membukukan pendapatan US$481,35 juta. Pencapaian itu turun 14,15 persen dari US$560,72 juta pada semester I/2018.
Dari situ, BUMI mengantongi laba bersih US$80,67 juta pada semester I/2019. Realisasi tergerus 46,78 persen dari US$151,72 juta periode yang sama tahun lalu.