Bisnis.com, JAKARTA - PT Jembo Cable Company Tbk. memasang target penjualan dan laba bersih tumbuh 10% secara tahunan pada 2020. Untuk mendorong penjualan, emiten bersandi saham JECC ini masih mengandalkan proyek 35.000 megawatt milik PLN.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Jembo Cable Company Antonius Benady mengatakan perseroan memasang target penjualan sekitar Rp2,9 triliun-Rp3 triliun pada tahun ini. Adapun, target laba bersih sepanjang tahun ini sebesar Rp80,97 miliar.
Hingga kuartal III/2019, penjualan yang dibukukan sebesar Rp2,16 triliun atau telah mencapai sekitar 71,97%-74,45% dari target sepanjang tahun. Adapun, laba bersih yang dikantongi sebesar Rp70,93 miliar atau 87,61% dari target.
Anton menyebutkan, pada tahun depan, emiten berkode saham JECC ini memasang target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 10% secara tahunan. Dengan demikian, perusahaan kabel listrik dan telekomunikasi itu berharap dapat mencapai penjualan sekitar Rp3,19 triliun-Rp3,3 triliun, serta laba bersih sekitar Rp89,06 miliar pada tahun depan.
"Kami tidak ada ekspansi fasilitas sehingga pertumbuhan ini masih ditopang oleh proyek 35.000 megawatt milik PLN," katanya pada Kamis (24/10/2019).
Penjualan kepada PLN menyumbang 25,37% dari total penjualan. Selain itu, penjualan kepada PLN memberikan margin laba lebih tinggi.
Baca Juga
Hal ini tercermin dari margin laba pada pada kuartal III/2019 sebesar 4,23%, lebih tinggi dari margin laba kuartal II/2019 sebesar 3,69% dan kuartal I/2019 sebesar 2,15%. Anton menjelaskan, margin laba yang melebar pada kuartal III/2019 karena proyek PLN mulai berjalan mulai semester II/2019.
"Proyek PLN mulai realisasi pada semester II, di mana marginnya lumayan besar. Sehingga, margin laba kuartal III yang paling tinggi dibandingkan lainnya," imbuhnya.