Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 74 Poin, Rupiah Pamer Otot di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (22/10/2019) di level Rp14.058 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,52 persen dari posisi Rp14.132 pada Senin (21/10/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (22/10/2019) di level Rp14.058 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,52 persen dari posisi Rp14.132 pada Senin (21/10/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.128 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.987 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 41 poin atau 0,29 persen ke level Rp14.040 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (21/10), rupiah berakhir di level 14.081 per dolar AS dengan apresiasi tajam 0,47 persen atau 67 poin, penguatan hari ketiga berturut-turut.

Mata uang Garuda mulai melanjutkan penguatannya pada Selasa (22/10) pagi, dengan dibuka terapresiasi 9 poin atau 0,06 persen di level 14.072. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 14.038 -14.072.

Mata uang lainnya di Asia justru bergerak variatif. Penguatan di antara beberapa mata uang di Asia dipimpin oleh rupee India yang terapresiasi 0,35 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.01 WIB. Adapun sejumlah mata uang tampak melemah, dipimpin peso Filipina (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Rupee India

70,9000

+0,35

Rupiah

14.038

+0,31

Won Korea Selatan

1.170,53

+0,13

Dolar Taiwan

30,564

+0,01

Peso Filipina

51,199

-0,21

Baht Thailand

30,303

-0,11

Ringgit Malaysia

4,1845

-0,08

Yuan Onshore China

7,0768

-0,05

Yuan Offshore China

7,0735

-0,05

Dolar Singapura

1,3614

-0,03

Yen Jepang

108,65

-0,03

Dolar Hong Kong

7,8429

0

Dilansir dari Bloomberg, mata uang emerging market di Asia berkonsolidasi, pascapenguatan yang dialami baru-baru ini, saat investor menantikan perincian pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China telah mengindikasikan perkembangan soal negosiasi kesepakatan perdagangan awal. Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa pemimpin kedua negara dapat menandatangani sebuah perjanjian dalam pertemuan di Chili bulan depan.

Sementara itu, Bank Sentral China dikabarkan menambahkan 250 miliar yuan (US$35 miliar) ke dalam sistem perbankan, jumlah terbesar di operasi pasar terbuka harian sejak Mei, menjelang pelaksanaan pembayaran pajak perusahaan yang akan datang.

“Mata uang emerging market di Asia mengikis penguatannya dan berkonsolidasi. Namun saya kira penguatannya akan berlanjut,” ujar Qi Gao, pakar strategi mata uang di Scotiabank.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun tipis 0,01 persen ke level 97,315 pada pukul 10.51 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka di level 97,312, setelah mampu naik 0,05 persen atau 0,046 poin dan ditutup di posisi 97,328 pada perdagangan Senin (21/10).

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

22 Oktober

14.058

21 Oktober

14.132

18 Oktober

14.140

17 Oktober

14.172

16 Oktober

14.187

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper