Bisnis.com, JAKARTA – Usai menggelar initial public offering (IPO), PT Ginting Jaya Energi Tbk. optimistis bisa memenuhi kontrak dari PT Pertamina (Persero).
Chief Executive Officer Ginting Jaya Energi Tbk, Jimmy Hidayat mengatakan bahwa perseroan optimistis, jika pendanaan terselesaikan, maka target lifting minyak bisa dipenuhi oleh workover well service.
Terkait dengan tujuan IPO, Jimmy menjelaskan tantangan industri WOWS ini memiliki high barrier pendanaan yang besar.
“Saat ini kami terpaksa tak dapat memenuhi beberapa kontrak dari Pertamina karena keterbatasan jumlah rig kami. Kami optimis dengan IPO maka kami dapat memenuhi kontrak-kontrak dimasa yang akan dating,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (20/10/2019).
Jimmy mengatakan bahwa potensi bisnis workover (kerja ulang) dan well services (perawatan sumur) atau WOWS di Indonesia mencapai sekitar Rp 23 triliun per tahun.
Selain besarnya potensi bisnis WOWS, menurutnya industri ini memiliki kelangsungan usaha yang relatif aman dan tidak terpengaruh dengan fluktuasi harga minyak,
“Kami bukan perusahaan drilling, WOWS merupakan perusahaan jasa penyewaan rig. Industri ini tak terpengaruh dapat dilihat dari konsistensi pertumbuhan omset ditengah fluktuasi harga minyak dunia.”