Bisnis.com, JAKARTA - PT Timah Tbk. mengantongi pendapatan Rp9,65 triliun pada semester I/2019, melonjak 120,54 persen secara tahunan dari Rp4,37 triliun pada semester I/2018.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, pendapatan usaha emiten berkode saham TINS itu didorong oleh kenaikan penjualan logam timah dan tin solder yang melesat 127,73 persen dari Rp3,91 triliun menjadi Rp8,9 triliun.
Selain itu, TINS juga mengantongi pendapatan dari jasa galangan kapal Rp287,7 miliar, tin chemical Rp195,84 miliar, rumah sakit Rp133,22 miliar, nikel Rp41,37 miliar, real estat Rp57,97 miliar, dan suku cadang Rp28,06 miliar.
Dari jumlah tersebut, penjualan ekspor tercatat sebesar Rp8,72 triliun dan penjualan lokal Rp182,95 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan Timah juga meningkat dari Rp3,7 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp8,83 triliun pada semester I/2019.
Alhasil, laba kotor yang dibukukan tumbuh 21,14 persen dari Rp674,84 miliar menjadi Rp817,52 miliar.
Baca Juga
Dari situ, laba periode berjalan TINS tercatat sebesar Rp205,37 miliar pada semester I/2019. Nilai tersebut naik 20,7 persen dari Rp170,14 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20,65 persen dari Rp170,14 miliar menjadi Rp205,29 miliar.
Per 30 Juni 2019, TINS memiliki total aset Rp20,65 triliun. Adapun total liabilitas dan ekuitasnya masing-masing Rp14,18 triliun dan Rp6,46 triliun.