Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 19 September: IHSG Tergelincir, Emas Dikecewakan The Fed

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (19/9/2019):
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan berakhir di zona merah di tengah pelemahan bursa Asia.

Kendati demikian, langkah pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia berhasil menyelamatkan sekaligus memperpanjang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (19/9/2019):

IHSG Gagal Perpanjang Reli, Suku Bunga BI Perkuat Rupiah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,51 persen atau 32,16 poin di level 6.244,47, setelah berakhir di level 6.276,63 dengan kenaikan 0,64 persen pada Rabu (18/9/2019), reli hari kedua berturut-turut.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,39 persen dan 1,49 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Kendati The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya, para pembuat kebijakan juga terdengar memberikan sinyal beragam tentang langkah mereka selanjutnya.

"Satu-satunya masalah adalah pemangkasan 25 basis poin yang sudah diperkirakan serta komentar dan proyeksi yang tidak se-dovish harapan pasar,” ujar Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, Sydney.

The Fed Kurang Dovish, Bursa Asia Melemah

Indeks futures Amerika Serikat (AS) melemah bersama bursa Asia, di tengah rilis keputusan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral dunia.

Selain The Fed, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) menurunkan suku bunga acuannya menjadi 2,25 persen dari 2,5 persen, berdasarkan laman resmi otoritas moneter.

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi level 5,25 persen pada Kamis (19/9).

Rangkaian keputusan kebijakan tersebut memberi petunjuk baru sejauh mana bank-bank sentral dunia bersedia mengambil tindakan mendukung pertumbuhan di tengah data ekonomi yang lesu dan ketidakpastian perdagangan.

Aturan Teknis Sentra Dana Berjangka Ditargetkan Meluncur Akhir Tahun

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti menargetkan peluncuran aturan teknis penyelenggaraan sentra dana berjangka dapat dilakukan sebelum akhir tahun ini.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Kemendag Sahudi mengatakan bahwa sejak diberlakukannya Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi pada 1997 sesungguhnya sudah terdapat amanah pembentukan sentra dana berjangka, tetapi hingga saat ini aturan teknis tersebut belum pernah disusun.

Sebagai informasi, Berdasarkan UU Nomor 32 tahun 1997 tentang Bursa Berjangka setidaknya terdapat empat faktor utama yang termasuk industri berjangka yakni pialang berjangka, perdagangan berjangka, sentra dana berjangka, dan penasihat berjangka.

Dibuka di Zona Hijau, Harga CPO Berpotensi Menguat Hari ini

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk kontrak Desember 2019 di Bursa Derivatif Malaysia dibuka menguat tipis 0,27 persen atau 6,00 poin ke posisi 2.266 ringgit per ton.

Sementara itu pada hari ini, Kamis (19/9/2019), harga minyak mentah terpantau di zona hijau. Hingga pukul 11:01 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate menguat 0,28 persen atau 0,16 poin ke posisi US$58,27 per barel. Adapun harga minyak mentah Brent menguat 0,17 persen atau 0,11 poin ke posisi US$63,71 per barel.

Untuk diketahui, harga minyak bumi yang lebih kuat membuat kelapa sawit lebih menarik untuk dicampur menjadi biofuel.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau turun 7,90 poin atau 0,52 persen ke level US$1.507,90 per troy ounce pukul 19.31 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas Comex bergerak di level 1.496,30 – 1.511,70.

Dalam pertemuan kebijakan moneternya (FOMC meeting) yang berakhir Rabu (18/9/2019) waktu setempat, The Fed mengumumkan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 1,75 persen – 2 persen.

Kendati The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya, para pembuat kebijakan juga terdengar memberikan sinyal beragam tentang prospek pelonggaran kebijakan selanjutnya.

Seperti diketahui pergerakan harga emas dan logam mulia lainnya sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik logam mulia yang bukan merupakan aset berimbal hasil serta mendorong dolar AS.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp5.000 menjadi Rp752.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pun turun Rp5.000 menjadi Rp675.000 per gram.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper