Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga September, KAEF Serap Capex 60 Persen

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo mengatakan, alokasi belanja modal perseroan sebesar Rp4,2 triliun pada tahun ini. Sebesar Rp1,7 triliun dari alokasi belanja modal digunakan untuk ekspansi anorganik, sedangkan Rp2,5 triliun lainnya untuk ekspansi organik.
Karyawan Kimia Farma di gudang obat. /Kimia Farma
Karyawan Kimia Farma di gudang obat. /Kimia Farma

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kimia Farma (Persero) Tbk. segera menuntaskan rencana ekspansi organik dan anorganik menggunakan belanja modal yang tersisa per September 2019 sebesar Rp1,68 triliun. Salah satu ekspansi yang jadi fokus emiten bersandi saham KAEF ini yakni akuisisi rumah sakit.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo mengatakan, alokasi belanja modal perseroan sebesar Rp4,2 triliun pada tahun ini. Sebesar Rp1,7 triliun dari alokasi belanja modal digunakan untuk ekspansi anorganik, sedangkan Rp2,5 triliun lainnya untuk ekspansi organik.

Hingga pertengahan September 2019, perusahaan farmasi ini telah menyerap belanja modal sebesar Rp2,52 triliun atau 60 persen dari alokasi belanja modal sepanjang tahun ini. Sebelumnya, ekspansi anorganik telah dilakukan dengan mengakuisisi 56,77 persen saham PT Phapros Tbk. pada Maret tahun ini.

Menurutnya, penyerapan belanja modal pada kuartal IV/2019 bakal meningkat seiring dengan target akuisisi rumah sakit pada akhir tahun ini. Meski demikian, Verdi belum dapat menyampaikan nilai dan rumah sakit yang akan diakuisisi.

“Masih ada satu lagi untuk melengkapi healthcare. Target akuisisi pada akhir tahun ini,” katanya usai RUPSLB PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Lebih lanjut, perseroan juga sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan kosmetik asal Korea Selatan sejak pertengahan tahun ini. Langkah ini dilakukan untuk mengembangkan segmen kosmetik perseroan.

Penjualan di segmen pbat over the counter (OTC) dan kosmetik mencapai Rp381,05 miliar atau berkontribusi 8,42 persen terhadap penjualan perseroan pada semester I/2019. Meski demikian, penjualan di segmen ini tumbuh 55,14 persen secara tahunan.

Dia memandang, pasar kosmetik berkembang cukup pesat. Nilai transaksinya diperkirakan lebih dari Rp80 triliun per tahun.

Di sisi lain, market share penjualan kosmetik perseroan hanya 1 persen terhadap industri. Dia berharap kerja sama ini dapat mendorong penjualan segmen kosmetik perseroan terus bertumbuh di masa mendatang.

“Kerja sama bisa dilakukan dalam bentuk joint operation pada tahap awal, untuk selanjutnya joint venture,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper