Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (17/9/2019) di level Rp14.100 per dolar AS, melemah 80 poin atau 0,57 persen dari posisi Rp14.020 pada Senin (16/9).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.171 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.029 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 58 poin atau 0,41 persen ke level Rp14.100 per dolar AS pada pukul 11.17 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Rupiah sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp14.070, melanjutkan pelemahan 0,54 persen atau 75 poin pada akhir perdagangan Senin (16/9) di posisi Rp14.042 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.070-Rp14.106 per dolar AS.
Rupiah berada di posisi kedua yang melemah paling tajam di Asia, di bawah won Korea Selatan yang melemah 0,5 persen, sedangkan seluruh mata uang Asia lainnya juga melemah.
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | ||
---|---|---|
Mata uang | Kurs | Pergerakan (persen) |
Won Korea Selatan | 1.189,08 | 0,5 |
Rupiah | 14.100 | -0,41 |
Ringgit Malaysia | 4,18 | -0,35 |
Yuan offshore | 7,0858 | -0,33 |
Yuan China | 7,0888 | -0,3 |
Rupee India | 71,775 | -0,25 |
baht Thailand | 30,575 | -0,16 |
Peso Filipina | 52,328 | -0,15 |
Dolar Taiwan | 30,962 | -0,12 |
Yen Jepang | 108,20 | -0,07 |
Dolar Singapura | 1,3762 | -0,05 |
Dolar Hong Kong | 7,8218 | -0,03 |
Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,051 poin atau 0,05 persen ke level 98,360 pada pukul 10.56 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,04 poin atau 0,04 persen ke level 98,650, setelah pada akhir perdagangan Senin ditutup dengan penguatan 0,353 atau 0,36 persen ke level 98,610.
Dilansir Reuters, dolar AS mendapat dukungan luas karena serangan ini terhadap fasilitas minyak Arab Saudi dan ancaman aksi militer di kawasan itu.
"Selain pergerakan besar dalam harga minyak, mata uang dan obligasi relatif tenang, karena investor masih mencoba untuk mengukur tingkat risiko politik," kata Kyosuke Suzuki, direktur valas di Societe Generale, seperti dikutip Reuters.
Serangan terhadap fasilitas minyak mentah di Arab Saudi pada akhir pekan menyebabkan produksi Saudi berkurang hingga 50 persen dan mendorong harga minyak hampir 15 persen. Geriliyawan Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Iran diduga berada di belakang serangan tetapi menekankan dia tidak ingin pergi berperang. Iran menolak tuduhan AS tersebut.
"Cara mata uang akan bereaksi terhadap ketegangan di Timur Tengah tidak jelas. Sementara yen cenderung naik karena kekhawatiran geopolitik, dolar diburu ketika sesuatu yang serius terjadi," Yukio Ishizuki, analis senior di Daiwa Securities.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
17 September | 14.100 |
16 September | 14.020 |
13 September | 13.950 |
12 September | 14.052 |
11 September | 14.063 |
Sumber: Bank Indonesia