Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen AS-China Meredup, IHSG Berpeluang Menguat Pekan Depan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada pekan depan seiring dengan meredanya tensi perang dagang AS dan China. Di sisi lain, Federal Reserve berpeluang memangkas suku bunga pada pertemuan 17-18 September 2019.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, SEMARANG—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada pekan depan seiring dengan meredanya tensi perang dagang AS dan China. Di sisi lain, Federal Reserve berpeluang memangkas suku bunga pada pertemuan 17-18 September 2019.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, meredanya tensi perang dagang China dan AS menjadi sentimen positif bagi bursa saham. Bila Fed kembali menurunkan suku bunga membawa peluang bagi BI untuk kembali menurunkan suku bunga acuan.

“Bila ini terjadi membawa sentimen yang positif bagi pasar saham. Sepekan ke depan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat terbatas dengan support di level 6.305 sampai 6.239 dan resiatance di level 6.414 sampai 6.468,” paparnya, Minggu (15/9/2019).

Akhir pekan ini, IHSG ditutup melemah 0,12% menuju level 6.334,84. Harga masih menguat 0,41% sepakan dan 2,27% sepanjang tahun berjalan.
 
Selain dua faktor global tersebut, pasar juga memantau risiko Brexit tanpa kesepatan, akibat perbedaan pandangan antara Perdana mentri Inggris dan parlemen.

Untuk faktor penguat IHSG pekan lalu, Hans menjelaskan Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan kenaikan tarif impor Cina senilai US$250 miliar dari 1 Oktober ke 15 Oktober. Langkah ini meningkatkan harapan dari mencairnya solusi perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

China telah mengeluarkan 16 jenis barang AS dari bea masuk tambahan, menjelang negosiasi perdagangan bulan depan dengan AS. China juga telah menawarkan lebih banyak pembelian produk pertanian AS.

Sementara itu, indeks harga produsen China turun 0,8% pada bulan Agustus, ini merupakan penurunan tertinggi dalam tiga tahun terakhir seiring dengan perang dagang yang menghantam laju produksi produk dan menurunkan harga jual.

Pejabat tinggi China mengatakan akan memangkas jumlah cadangan minimum yang harus dimiliki oleh perbankan sebesar 0,5%, yang mulai efektif 16 September. PBOC akan memangkas rasio jumlah cadangan minimum kepada beberapa bank komersil sebesar 1% dan akan mulai efektif 15 Oktober dan 15 November mendatang.

Penurunan GWM merupakan penurunan ke level terendahnya sejak 2007. Dengan stimulus itu, China akan menerima 900 miliar yuan (US$ 126 miliar) likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper