Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham TLKM Tertekan, IHSG Memerah Pada Akhir Sesi I

Pelemahan saham TLKM menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di wilayah negatif pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2019).
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan saham TLKM menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di wilayah negatif pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,36 persen atau 22,96 poin ke level 6.359 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,27 persen atau 17,04 poin di level 6.398,99.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.356,98 – 6.414,48. Adapun pada perdagangan Rabu (11/9), IHSG berakhir menguat 0,71 persen atau 45,28 poin di level 6.381,95, reli kenaikan hari keenam beruntun.  

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin sektor industri dasar (-1,25 persen) dan infrastruktur (-0,97 persen). Tiga sektor lainnya menetap di zona hijau, dipimpin pertanian yang naik 0,48 persen.

Sebanyak 166 saham menguat, 185 saham melemah, dan 300 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,88 persen dan 0,57 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG.

Menurut Analis UOB Kay Hian Raphon Prima, operator telepon seluler pelat merah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. atau Telkom kemungkinan menghadapi persaingan keras melawan layanan broadband internet baru yang diperkenalkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

“Layanan Stroomnet milik PLN menawarkan harga yang lebih rendah dan didukung oleh jaringan infrastruktur yang lebar,” terangnya dalam laporan hari ini, seperti dikutip melalui Bloomberg.

Stroomnet menawarkan layanan internet dengan kecepatan 20 megabyte per detik dan layanan TV kabel seharga Rp346.000 per bulan dibandingkan dengan layanan Indihome dengan tarif Rp445.000 per bulan.

“Terlepas dari keuntungan yang didapat, PLN akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan di pasar "non-monopolistik",” tambah Prima.

Indihome diketahui menjadi salah satu pendorong pertumbuhan untuk pendapatan Telkom, dengan kontribusi sebesar 13 persen, dan memiliki 6 juta pelanggan.

Kendati demikian, UOB Kay Hian mempertahankan rekomendasi beli untuk saham Telkom serta memperkirakan pertumbuhan laba bersih 20 persen tahun ini.

Sejalan dengan IHSG, saham TLKM juga membawa indeks Bisnis-27 melemah 0,48 persen atau 2,71 poin ke level 558,42 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melorot 1,18 persen atau 8,34 poin ke posisi 697,89 pada akhir sesi I.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah mampu menguat 37 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.023 per dolar AS pukul 11.35 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level 14.018-14.055.

Rupiah bergerak stabil di tengah membaiknya sentimen untuk aset berisiko setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menunda kenaikan tarif berikutnya terhadap impor China.

Pada Rabu (11/9), Trump mengatakan Amerika Serikat sepakat untuk menunda kenaikan tarif terhadap impor China senilai US$250 miliar dari 1 Oktober menjadi 15 Oktober.

“Sentimen keseluruhan di Asia telah membaik selama dua pekan terakhir karena pemotongan RRR (rserve requirement ratio) di China dan melonggarnya ketegangan AS-China,” ujar Terence Wu, pakar strategi valas di OCBC Bank, Singapura, seperti dilansir dari Bloomberg.

Adapun mayoritas indeks saham lain di Asia menguat, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing menanjak 0,99 persen dan 1,01 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,24 persen dan 0,42 persen pukul 12.03 WIB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper