Bisnis.com, JAKARTA—Entitas anak PT MNC Studios International Tbk., Starhits telah memulai aktivitas MCN (Multi Channel Network) yang mendapat perizinan dari Youtube per Agustus 2019.
Dengan bisnis MCN ini, Starhits memiliki kemampuan untuk memonetisasi tak hanya konten yang dibuatnya sendiri tetapi juga konten buatan content creator lain. Adapun untuk monetisasi konten buatan pihak lain akan menggunakan skema bagi hasil (sharing revenues).
Presiden Direktur MNC Studios International Ella Kartika mengatakan, kehadiran bisnis MCN akan semakin memperkuat pertumbuhan emiten bersandi saham MSIN tersebut ke depannya.
Adapun, Youtube membagikan rata-rata 50% dari seluruh pendapatan iklan yang dikumpulkan dari pengiklan kepada pemilik konten atau dalam hal ini MCN.
“Kami sangat puas dengan performa perseroan, secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendapatan dari segmen digital dan konten telah tumbuh sangat kuat,” katanya lewat keterangan resmi, Selasa (10/9/2019).
Dirinya melanjutkan, tak hanya kinerja perseroan yang semakin kokoh, performa rating program yang diproduksi perseroan juga tetap positif dengan menempati posisi pertama dan kedua sebagai penyedia program TV FTA (free-to-air).
Baca Juga
Lebih lanjut, sejak diluncurkan pada Agustus, bisnis MCN milik Starhits ini telah mencatat penonton sebanyak 1,6 juta dan lebih dari 11 juta subscribers.
Apabila digabungkan dengan konten non-MCN yang dimiliki perseroan di Youtube, jumlah penontonnya telah mencapai 20,1 miliar dengan total subsciber sebanyak 22,1 miliar pelanggan pada akhir bulan lalu. Porsi tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia.
Selain bisnis MCN yang baru dimulai selama sebulan terakhir, segmen bisnis MSIN yang juga menunjukkan hasil memuaskan diperlihatkan oleh produksi drama lewat PT MNC Pictures (MNCP).
MNCP telah memproduksi konten drama berkualitas sepanjang 2.911 jam, yang termasuk di dalamnya seri drama dengan pangsa pasar sebesar 40,5% pada periode Januari—Agustus 2019.
Kinerja 8 Bulan
Adapun, MSIN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22% secara yoy ke level Rp1,22 triliun pada periode Januari—Agustus 2019, dari posisi Rp1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, pada periode yang sama, pendapatan konten juga meningkat sebesar 12,69% hingga Rp1,28 triliun dari posisi Rp1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan digital melonjak 243% menjadi Rp76,7 miliar pada periode 8 bulan pertama tahun ini dari posisi Rp22,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun EBITDA naik sebesar 11,9% yoy menjadi Rp268,3 miliar pada tahun ini dari posisi Rp239,7 miliar pada tahun lalu dan pendapatan bersih tercatat Rp162,3 miliar atau naik 8% dari posisi sebelumnya senilai Rp150,3 miliar.
Kenaikan secara year-to-date yang dibandingkan dengan tahun lalu tersebut ditopang oleh masuknya kontribusi PT Asia Media Production (AMN) yang 70% sahamnya diakuisisi perseroan pada pertengahan tahun lalu.
Perseroan juga telah memulai produksi konten digital pada tahun ini dan ada beberapa dana tambahan yang harus dikeluarkan. Adapun, konten digital dipercaya akan berkembang menjadi pendapatan berkelanjutan bagi perseroan ke depannya.