Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Agustus 2019 dengan capaian positif. Pergerakan IHSG sepanjang pekan terakhir Agustus 2019 menguat 1,16 persen pada posisi 6.328,470 dari 6.255,597 pekan lalu.
Pada hari terakhir perdagangan di bulan ini, Jumat (30/8/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,63 persen atau 39,35 poin ke level 6.328,47. Pada pembukaan pasar kemarin IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 0,43 persen atau 27 poin di level 6.316,12.
Penguatan IHSG sejalan dengan bursa saham Asia yang berada pada tren positif setelah AS dan China menunjukkan kesediaan menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka. Namun, kekhawatiran adanya resesi masih membuat sejumlah pihak pesimis.
Setidaknya ada empat saham yang mendorong capaian positif IHSG sepekan ini. Keempat saham itu adalah BBCA, ASII, BBRI dan BMRI.
Saham BBCA ditutup pada perdagangan kemarin menguat 1,58 persen. Kemudian, saham ASII menguat 3,89 persen dan BBRI 1,67 persen.
Terakhir, saham BMRI juga berkontribusi besar karena harganya menguat 2,47 persen.
Pada sisi lain, saham-saham penekan gerak IHSG di hari terakhir Agustus 2019 adalah HMSP, SMMA, GGRM, dan FREN. Harga saham keempat emiten ini melemah lebih dari 4 persen pada perdagangan kemarin.
Nilai Kapitalisasi Pasar
Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 1,16 persen menjadi Rp7.259,735 triliun dari Rp7.176,161 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, data rata-rata nilai transaksi bursa selama sepekan menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 18,82 persen menjadi Rp9,048 triliun dari Rp7,615 triliun pada penutupan pekan lalu.
Untuk data rata-rata volume transaksi harian mencatatkan peningkatan sebesar 11,22 persen menjadi 16,283 miliar unit saham dari 14,640 miliar unit saham pada pekan sebelumnya dan data rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 9,60 persen menjadi 472,495 ribu kali transaksi dari 431,115 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Sepanjang tahun 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp59,248 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan beli bersih sebesar Rp68,45 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) telah menyelenggarakan acara Public Expose Live 2019 periode kedua pada Senin (26/8/2019) sampai dengan Rabu (28/8/2019) melalui teknologi webinar yang dilakukan di Gedung BEI dengan partisipasi oleh 17 Perusahaan Tercatat yang melakukan Paparan Publik kepada investor institusional yang hadir.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Pers di Ruang Galeri BEI oleh masing-masing Perusahaan Tercatat yang telah melakukan Paparan Publik.
Pada pekan ini terdapat tiga pencatatan Obligasi dan satu Sukuk Mudharabah, pada Rabu (28/8) Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp171.000.000.000.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian pada Kamis (29/8) Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2019 dengan Tingkat Bunga Tetap yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2.202.500.000.000. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2019 dengan Tingkat Bunga Tetap adalah idAAA (Triple A).
Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Masih di hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2019 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp4.096.000.000.000 untuk Obligasi Berkelanjutan II dan dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000 untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I.
Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2019 adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2019 adalah idAAAsy (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 71 emisi dari 41 Perusahaan Tercatat senilai Rp84,94 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 414 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp442,36 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 119 Perusahaan Tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai nominal Rp2.609,42 Triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp8,31 triliun.
Pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (31/8), dalam rangka merayakan 42 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, OJK bersama dengan SRO melakukan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan bantuan kepada Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) sebesar Rp100.000.000 dan kepada Taman Kanak-kanak (TK) Islam Bahrul Ulum Puspiptek sebesar Rp25.000.000.
Banksasuci akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk mendukung pengembangan program pembinaan lingkungan hidup, guna mendukung terjaganya kelestarian Sungai Cisadane dengan menata ulang dan mengembangkan Taman Arboretrum fruit and flower di tepi Sungai Cisadane.
Untuk TK Islam Bahrul Ulum akan menggunakan bantuan tersebut untuk melakukan renovasi, serta pengadaan alat bermain dan fasilitas pendidikan.
Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Walikota Tangerang H. Arief Rachadiono Wismansyah, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A Otoritas Jasa Keuangan Luthfy Zain Fuady, Direksi SRO, Direktur Yayasan Banksasuci Ade Yunus, Pembina TK Islam Bahrul Ulum M. Safei, dan Kepala TK Islam Bahrul Ulum Mujiati.