Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Garam (GGRM) Pantau Perkembangan Rokok Elektrik

Manajemen PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menilai cita rasa rokok elektrik berbeda dengan rokok tembakau konvensional.
Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk. Heru Budiman (kedua kanan), bersama Slamet Budiono (kanan), Herry Susianto (kiri), dan Istata Taswin Siddharta (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers RUPS, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Prasetia Fauzani
Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk. Heru Budiman (kedua kanan), bersama Slamet Budiono (kanan), Herry Susianto (kiri), dan Istata Taswin Siddharta (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers RUPS, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk. belum melirik penjualan rokok elektrik, kendati pasar produk tersebut kian ramai setelah ekspansi Juul Labs Inc. ke pasar Indonesia.

Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan, cita rasa rokok elektrik berbeda dengan rokok konvensional. Selain itu, dari sisi harga rokok elektrik dapat dikatakan tidaklah murah.

Sementara, kenaikan penjualan emiten dengan kode saham GGRM ini pada semester I/2019, banyak didorong oleh penjualan produk dengan harga yang lebih hemat. Pada paruh pertama tahun ini, GGRM mencatatkan pendapatan senilai Rp52,74 triliun atau naik 16,42% secara tahunan.

"Sebagai seorang perokok, e-cigarette dan rokok tidak 100% sama. Apakah e-cigarette sama prospeknya ke depan? Masih kami lihat. Yang bisa disebutkan adalah harganya yang tidak murah," katanya, Selasa (27/8/2019).

Hingga saat ini, Gudang Garam belum meilirik segmen rokok elektrik. Pada semester I/2019, volume penjualan GGRM sebanyak 46,6 miliar batang atau tumbuh 14,8% secara tahunan.

Produk sigaret kretek mesin (SKM) full flavor mendominasi penjualan sebesar 82,01% terhadap volume penjualan atau sebesar 38,3 miliar batang. Segmen ini tumbuh 15,02% secara tahunan.

Adapun, SKM rendah tar dan nikotin (SKM LTN) dan sigaret kretek tangan (SKT) masing-masing mencatatkan volume penjualan 4,2 miliar batang. Volume penjualan SKM LTN tumbuh 31,25% secara tahunan, sedangkan SKT tumbuh 2,43% secara tahunan.

Heru menyampaikan, perseroan saat ini terus memantau perkembangan pasar rokok tersebut. "Apakah Gudang Garam akan masuk ke industri ini? Kami hanya pantau saja," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper