Bisnis.com, JAKARTA— PT Aneka Tambang Tbk. masih mengejar realisasi penyerapan belanja modal atau capital expenditure sesuai target Rp3,38 triliun pada 2019 untuk dikucurkan ke proyek-proyek pengembangan perseroan.
Emiten berkode saham ANTM itu melaporkan realisasi belanja modal Rp377,65 miliar sampai dengan kuartal I/2019. Realisasi itu baru sekitar 9,96% dari target Rp3,38 triliun pada tahun ini.
Dimas Wikan Pramudhito, Direktur Keuangan Aneka Tambang, menjelaskan bahwa akan ada dua proyek besar yang akan menyerap anggaran belanja modal perseroan pada semester II/2019.
Pertama, pembangunan pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) dengan estimasi biaya proyek Rp3,5 triliun untuk Line 1 di luar pembangkit.
Kedua, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah. Estimasi biaya untuk proyek itu sekitar US$850 juta untuk tahap pertama.
Dimas mengatakan kebutuhan pembiayaan belanja modal telah terpenuhi. Pihaknya mengatakan perseroan telah memiliki kas internal yang mencukupi untuk kebutuhan tersebut.
Baca Juga
“[Sumber dananya] sudah ada semua,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Selain untuk pengembangan, dia menyebut perseroan juga menyiapkan capex untuk eksplorasi. Dana yang disiapkan untuk kegiatan itu sekitar US$50 juta.
Di sisi lain, Dimas menyebut perseroan juga mempertimbangkan penerbitan obligasi. Akan tetapi, opsi itu ditempuh apabila terdapat eksekusi sejumlah proyek downstream seperti blast furnace dan pabrik feronikel Line 2.