Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani Berharap Pelemahan Peso Argentina Tak Berdampak ke Rupiah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pelemahan peso Argentina tidak berdampak besar pada nilai tukar rupiah.
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pelemahan peso Argentina tidak berdampak besar pada nilai tukar rupiah.

Sri Mulyani pun menerangkan bahwa depresiasi mata uang negara tersebut lebih disebabkan oleh faktor internal, bukan faktor eksternal.

Menurutnya, pelemahan peso disebabkan oleh kekalahan presiden petahana yakni Mauricio Macri melawan Alberto Fernandez.

"Itu berhubungan dengan ekspektasi dari market mengenai arah kebijakan ke depan, sehingga peso mengalami koreksi yang sangat dalam," kata Sri Mulyani, Selasa (13/8/2019).

Sri Mulyani pun mencontohkan, dolar Hong Kong juga melemah karena dinamika politik domestik dan terbukti pelemahan tersebut tidak berdampak pada mata uang negara lain.

Lebih lanjut, depresiasi mata uang satu negara berkembang yang menular ke negara lain bisa terjadi apabila ada kemiripan antara satu negara dengan negara lain.

Kemiripan yang dimaksud bisa berupa kemiripan dari sisi kerapuhan ekonomi yang timbul akibat besarnya utang luar negeri sehingga rawan terpengaruh faktor global.

"Banyak sekali tahap-tahap yang dilakukan oleh regulator dari sisi sektor keuangan yang mencoba untuk meng-address dari sisi kerawanan" ujar Sri Mulyani.

Meski demikian, menkeu juga mengakui adanya faktor psikologis yang memungkinkan depresiasi nilai tukar rupiah akibat depresiasi peso Argentina dan dolar Hong Kong.

Contohnya, ketika mata uang Turki yakni lira mengalami depresiasi, hal tersebut menimbulkan sentimen yang menyebabkan pelemahan mata uang di beberapa negara berkembang.

"Karena sekarang terjadi transmisi dari trade war menjadi currency war, itu kemudian menimbulkan dinamika yang jauh lebih besar terhadap sentimen dan psikologis," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper