Bisnis.com, JAKARTA - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. akan mengeksekusi rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) pada semester II/2019. Bagaimana komentar Bursa Efek Indonesia?
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan aksi korporasi yang dirancang oleh TPS Food dapat dijalankan kendati sahamnya disuspensi sejak 5 Juli 2018.
"Mereka (AISA) paralel kan kalau melakukan tindakan korporasi mereka jalankan dulu. Once berhubungan dengan perdagangan, nanti pada periodenya kami lihat dulu pemenuhannya," ujarnya di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Nyoman menegaskan suspensi saham AISA dilakukan otoritas bursa karena perseroan belum menyampaikan laporan keuangan 2018 yang telah diaudit dan belum membayar denda.
BEI, lanjutnya, dapat memproses pencabutan suspensi apabila AISA sudah memenuhi kewajiban sebagai perusahaan terbuka dan membayar denda atas pelanggaran yang dilakukan.
Selain itu, Nyoman menambahkan BEI sudah meminta penjelasan Manajemen TPS Food tentang hasil sidang penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) dan kegiatan operasional perseroan.
Baca Juga
"Bagaimana kita memastikan sustainability organisasi bisa dijaga. Itu hal-hal yang sudah kita tanyakan termasuk rencana-rencana ke depan, termasuk [langkah AISA] beralih ke produk makanan ringan," imbuhnya.
Seperti diketahui, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. yang digelar pada Jumat (9/8/2019) menyetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan menerbitkan 32,77% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah pelaksanaan PMTHMETD.
Dalam private placement, AISA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,57 miliar saham seri B, dengan nilai nominal masing-masing Rp200.
PT FKS Food And Ingredients (FKS FI) menjadi investor baru yang akan menyerap private placement AISA. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perseroan mengumumkan bahwa FKS FI berminat mengambil bagian atas saham baru dalam rangka private placement.
Keduanya telah membuat dan menandatangani perjanjian pengambilan saham baru pada 6 Agustus 2019. Dengan perjanjian tersebut, FKS FI menyatakan minatnya untuk mengambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan AISA. Harga pengambilan saham baru disepakati Rp210 per saham atau jika diambil seluruhnya sebanyak-banyaknya Rp329,47 miliar.
FKS FI sebagai calon pemodal merupakan bagian dari kelompok usaha FKS. FKS FI dikendalikan oleh FKS Food And Agri Pte. Ltd. yang memiliki 72,67 juta saham seri B, mewakili 99,99% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam FKS FI. FKS Food & Agri juga memiliki unit bisnis di Indonesia yakni PT FKS Multi Agro Tbk., pemasok bahan makanan dan pakan.