Bisnis.com, JAKARTA - PT Panasia Indo Resources Tbk. tengah mencari strategic partner untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, perusahaan tekstil ini mengantongi pendapatan usaha di semester I/2019 senilai Rp1,34 miliar, setelah tidak membukukan pendapatan usaha pada kuartal I/2019.
Pendapatan usaha sepanjang semester I/2019 itu turun 99,33% dibandingkan dengan semester I/2018 senilai Rp200,63 miliar. Pada periode tersebut, emiten dengan kode saham HDTX ini masih membukukan rugi Rp18,74 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan rugi semester I/2018 senilai Rp184,62 miliar.
Astiya, Corporate Secretary Panasia Indo Resources, menjelaskan sumber persediaan terjual merupakan persediaan baru. Operasional pabrik perseroan kembali berjalan dengan kapasitas produksi saat ini 16,7% dari kapasitas terpasang unit texturizing.
"Unit texturizing sudah berjalan sebagian," terangnya dalam jawaban atas permintaan penjelasan Bursa yang dikutip Rabu (7/8/2019).
Perseroan akan mengoptimalkan unit texturizing yang saat ini telah berjalan sebagian untun dapat membukukan penjualan ke depan.
Baca Juga
Strategi lain yang sedang ditempuh yakni mencari strategic partner untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Perseroan juga berencana melakukan diversifikasi bisnis dengan merintis produk tekstil.
Sebagai informasi, emiten berkode saham HDTX ini mendapat suspensi dari Bursa sejak sesi I perdagangan 29 Mei 2019. Suspensi dilakukan karena perseroan tidak membukukan pendapatan usaha pada kuartal I/2019.