Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja British American Tobacco Dorong Indeks Stoxx ke Zona Hijau

Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (1/8/2019) karena kinerja kuat dari British American Tobacco dan merger di sektor finansial mengimbangi sentimen negatif dari prospek suku bunga The Fed yang mengecewakan.
Indeks Bursa Eropa/Reuters
Indeks Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (1/8/2019) karena kinerja kuat dari British American Tobacco dan merger di sektor finansial mengimbangi sentimen negatif dari prospek suku bunga The Fed yang mengecewakan.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,5 persen, didorong oleh saham British American Tobacco yang melonjak 7 persen setelah mentatat penjualan semester pertama 2019 di atas perkiraan serta meningkatkan proyeksi semester 2.

Sementara itu, saham London Stock Exchange Group menguat 6,5 persen ke rekor tertinggi setelah secara resmi mengumumkan merger senilai US$27 miliar dengan perusahaan informasi keuangan Refinitiv, sekaligus mengerek indeks finansial Eropa 2,3 persen lebih tinggi.

"Ini tampaknya menjadi kesepakatan yang menempatkan LSE kembali pada peta setelah periode yang sangat tidak pasti sebelum merger dan memberinya peluang untuk bersaing dengan beberapa nama besar," kata Craig Erlam, analis pasar senior di Oanda, seperti dikutip Reuters.

Induk dari Reuters News, Thomson Reuters memegang 45 persen saham di Refinitiv dan akan memiliki 15 persen di LSE setelah kesepakatan merger tersebut.

Sektor perbankan juga ditopang oleh kinerja bank besar Eropa seperti Barclays, Standard Chartered dan Societe Generale.

Barclays menguat 1,2 persen setelah meningkatkan dividen interim. Standard Chartered yang berfokus di Asia menguat 3,3 persen setelah laba semester pertama yang kuat dan SocGen Prancis naik 5,8 persen setelah mencapai target solvabilitas setahun lebih awal.

Pasar Eropa sebelumnya dibuka di zona merah menyusul pelemahan di Wall Street dan pasar Asia setelah Federal Reserve memangkas suku bunga seperti yang diharapkan, namun tidak memberikan kejelasan mengenai laju pemotongan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper