Bisnis.com, JAKARTA — Emitan jasa kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk., membukukan pertumbuhan laba bersih 7,26 persen secara tahunan pada semester I/2019.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (31/7/2019), Petrosea melaporkan pendapatan US$237,97 juta pada semester I/2019. Realisasi itu tumbuh 15,61 persen dari US$205,83 juta pada semester I/2018.
Dari situ, emiten berkode saham PTRO itu membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$7,98 juta pada semester I/2019, naik 7,26 persen dari US$7,44 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Manajemen PTRO menyebut pertumbuhan itu merupakan hasil dari kenaikan volume operasional lini bisnis kontrak pertambangan. Selain itu, terjadi peningkatan di bisnis port logistics operation melalui POSB Sorong dan Kuala Pelabuhan Indonesia.
“Meskipun menghadapi kondisi pasar batu bara yang terus menantang serta cuaca yang kurang menguntungkan, Petrosea tetap berhasil mengoptimalkan utilisasi aset serta mengimplementasi berbagai inisiatif continuous improvement,” tulis manajemen dalam siaran persnya.
Dari situ, PTRO menghasilkan peningkatan volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) sebesar 3,73 persen secara year-on-year (yoy) pada semester I/2019. Volume OB perseroan naik menjadi 58,32 juta bank cubic meter (bcm) pada semester I/2019.
Baca Juga
Sebagai catatan, PTRO menargetkan volume OB 137 juta bcm pada 2019. Target itu lebih tinggi 13,05 persen dari realisasi 121,18 juga bcm pada tahun lalu.
PTRO merupakan entitas anak dari PT Indika Energy Tbk. Saat ini, perseroan bergerak di bidang jasa kontrak pertambangan, infrastruktur, serta jasa pendukung minyak dan gas bumi.