Bisnis.com, JAKARTA – Argentina bersiap mencatat rekor panen gandum pada tahun ini, di saat prospek panen kompetitor, Amerika Serikat, meredup.
Sejumlah bursa dan analis negara itu memprediksi panen gandum mencapai 21-22 juta ton, mengalahkan rekor musim sebelumnya sebesar 19 juta ton. Penanaman hampir rampung dan telah dibantu oleh cuaca yang baik.
“Gandum akan menjadi uang di kantong kami pada Desember,” kata Francisco Santillan, seorang petani di kota Pergamino seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/7/2019).
Sementara para sesaing global, diperkirakan akan jatuh. International Grains Council (IGC) pada pekan lalu, memangkas perkiraan produksi gandum dunia untuk musim 2019/2020 sebanyak 6 juta ton, mencerminkan perkiraan tanaman yang menurun di area produksi utama seperti Rusia, Eropa dan Kanada.
Departemen Pertanian AS (USDA) juga telah mengurangi proyeksiknya tentang produksi gandum di Australia, Ukraina, Uni Eropa, dan pemasok utama Rusia. Adapun produksi gandum domestik AS, ditemukan di bawah prospek hasil rata-rata.
“Situasi pasar global seharusnya, untuk tahun kedua berjalan, mendukung Argentina, dengan gandum yang ditanam di awal AS mengalami masalah cuaca dan Eropa dalam cengkeraman gelombang panas,” kata Gustavo Lopez, kepala konsultasi Agritrend.
Baca Juga
Menurut Lopez, surplus ekspor Argentina musim ini yang ditujukan ke Afrika Utara, Asia Tenggara, Brasil, dan tempat lain di Amerika Latin harus lebih tinggi, sehubungan negara lain mengalami gangguan produksi.
Seiring dengan memburuknya masalah gandum global, harga gandum acuan berjangka di Chicago Board melonjak hampir 23 persen pada Mei dan Juni, kenaikan dua bulan terkuat dalam empat tahun, sebelum turun kembali pada bulan ini.
Menurut data USDA, pangsa Argentina untuk ekspor gandum global diperkirakan akan tumbuh menjadi 7,7 persen pada musim 2019/20, tertinggi dalam delapan tahun,
Rusia, sementara itu, diperkirakan akan mencapai mencapai level terendah 3 tahun dan Australia akan mencatat level terendah kedua dalam 12 tahun.
Argentina, yang mengonsumsi sekitar 6 juta ton gandum untuk kebutuhan domestik, tampaknya merupakan ‘juara’ musim ini, dan diperkirakan masih bisa menjadi lebih baik lagi dengan prospek cuaca yang bagus.
“Harapan panen saat ini harus dipenuhi atau dilampaui,” kata ahli iklim yang berbasis di Buenos Aires Eduardo Sierra.
Bursa biji-bijian Rosario memperkirakan, area penanaman gandum 2019/20 mencapai sekitar 6,9 juta hektar.
“Kami mengharapkan hasil yang lebih baik, yang akan menghasilkan rekor panen sekitar 21 juta ton,” kata Emilce Terre, kepala analis di bursa Rosario.
Dia menambahkan, gandum Argentina memasuki pasar di luar Brasil, yang tetap menjadi mitra strategis bersejarah. “Kami berharap untuk mendapatkan akses ke pasar Amerika Latin lainnya, Afrika dan Asia Tenggara. “