Bisnis.com, JAKARTA - Ajang yang telah berlangsung 17 tahun terakhir ini telah menjadi penghargaan tertinggi kepada perusahaan terbuka yang masih bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja perseroan.
Komisaris Utama Bisnis Indonesia, Hariyadi B. Sukamdani mengatakan Bisnis Indonesia Award (BIA) telah menjadi agenda rutin selama 17 tahun terakhir. Sebuah ajang yang dihelat untuk memberikan apresiasi yang dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir yang tidak mudah.
"Perjalan BIA tidak mungkin bisa tanpa ada kepercayaan semua pihak. BIA adalah penghargaan tertinggi kepada perseroan yang bisa menjaga bahkan meningkatkan kinerjanya," katanya di Raffles Hotel Jakarta pada Jum'at malam (12/7/2019).
Sebagai informasi ada 96 nominee dari 15 kategori dalam Bisnis Award 2019. Yaitu Pertanian, Pertambangan, Sektor Industri Dasar & Kimia, Sektor Aneka Industri, Sektor Industri Barang Konsumsi, Sektor Properti & Real Estate, Sektor Infrastruktur-Utilitas-Transportasi, Sektor Perdagangan-Jasa-Investasi, Bank Umum Swasta Devisa, Bank Umum Swasta Non-Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Persero, Bank Campuran, Bank Asing, dan Multifinance.
Hariyadi mengatakan BIA setiap tahun sekali menyesuaikan tema dengan kondisi perekonomian terkini berikut juga faktor produksi dan operasi yang terjadi setiap tahun. Pada tahun ini BIA, lanjutnya, mengambil tema STABILITY & PROFITABILITY sebagai apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang mampu berkinerja dengan sangat baik dalam kondisi tersebut.
Menurutnya ekonomi nasional tengah menghadapi tantangan dengan pertumbuhan sebesar 5,17% atau masih lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 5,5%.
Baca Juga
"Ekonomi nasional masih menghadapi tantangan pertumbuhan. Pelaku usaha pun mengahadapi tantangan berupa nilai tukar rupiah dan perlambatan di sektor usaha. Namun masih ada korporasi yang tetap mampu mencapai kinerja dengan baik bahkan meningkatkannya,"katanya.
Hariyadi mengatakan bahwa para pemenag BIA adalah perusahaan yang mampu menjaga stabilitas kinerja di tengah masa sulit dan dapat melakukan konsolidasi untuk mencatatkan pertumbuhan dengan baik. Adapun penjurian didasarkan kepada laporan keuangan periode 2016-2018 dimana masa pertumbuhan ekonomi sangat dinamis.
"Korporasi yang berhasil mencatakan kinerja keuangan dengan baik dan berada di koridor praktik operasional yang bertanggung jawab menjadi dasar penerimaan BIA," katanya.
Menurutnya perseroan yang berhasil menorehkan kinerja dan prestasi yang gemilang, serta memiliki konsistensi untuk senantiasa berada dalam koridor praktik berbisnis yang baik, tentu selayaknya memperoleh apresiasi.