Bisnis.com, JAKARTA - PT Wicaksana Overseas International Tbk. bermitra dengan Signify Indonesia, sebelumnya Philips Lighting, menyediakan jaringan distribusi untuk pertumbuhan produk elektronik dan teknologi dimulai dari Sulawesi, Indonesia Timur.
Signify merupakan perusahaan publik global dan pemimpin dunia di bidang pencahayaan.
Wicaksana akan mendistribusikan berbagai produk Signify. Kerja sama ini akan dimulai pada saluran penjualan tradisional ke wilayah terpencil di Sulawesi, Indonesia Timur. Kesepakatan ini merupakan perpanjangan dari kolaborasi dengan DKSH yang dimulai di Hongkong pada 2011 dan Singapura pada 2015.
DKSH menyediakan layanan pemasaran kepada Signify, melalui perusahaan patungan DKSH Smollan. Kombinasi dari pengalaman panjang Wicaksana selama lebih dari 30 tahun di Indonesia dan kompetensi DKSH dalam pengembangan bisnis, ditambah dengan efektifitas aplikasi penjualan miliknya, memungkinkan Signify untuk lebih memperluas bisnisnya di pasar Asia Tenggara.
Rami Hajjar, Country Leader, Signify Indonesia menyatakan kerja sama ini dapat membantu Signify menghadirkan solusi pencahayaan inovatif kepada lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia Timur.
"Kami percaya bahwa dengan pendekatan bisnis DKSH, lebih banyak orang yang mendapat produk pencahayaan berkualitas," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (11/7/2019).
Baca Juga
Patrick Stillhart, Direktur Wicaksana, menambahkan ketika DKSH memulai kerjasama dengan Wicaksana, target yang jelas adalah membawa klien DKSH yang ada ke Indonesia, menawarkan pasar yang lebih besar untuk ekspansi pertumbuhan pasar di Asia.
"Dengan Signify, kami mampu mengembangkan pasar pemimpin global di bidang penerangan ini di Indonesia Timur," katanya.
Wicaksana Overseas International merupakan perusahaan distribusi produk FMCG seperti mi instan, farmasi, perawatan tubuh, makanan ringan. Emiten dengan kode saham WICO ini memiliki 50 jaringan pusat distribusi di seluruh Indonesia.
Perseroan mengantongi penjualan bersih Rp296,64 miliar pada kuartal I/2019, naik 30% dari Rp230,38 miliar pada kuartal I/2018. Meski penjualan meningkat, perseroan masih membukukan rugi bersih Rp7,31 miliar pada kuartal I/2019, lebih besar dari rugi bersih kuartal I/2018 sebesar Rp4,80 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
