Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Powell Beri Sinyal Pemangkasan Suku Bunga, Dolar AS Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, yang terpantau melemah 0,244 persen atau 0,25 poin ke level 96,860 pada pukul 10.27 WIB.
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan Kamis (11/7/2019) karena pelaku pasar mengambil posisi untuk penurunan suku bunga Federal Reserve setelah Jerome Powell mengungkapkan kekhawatiran tentang sentimen bisnis yang lemah dan perlambatan sektor manufaktur.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, yang terpantau melemah 0,244 persen atau 0,25 poin ke level 96,860 pada pukul 10.27 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,043 poin atau 0,04 persen ke level 97,061. Adapun pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (10/7), indeks dolar AS ditutup melemah 0,39 persen atau 0,385 poin di posisi 97,104.

Dilansir Bloomberg, overnight index swap mengindikasikan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin atau pada akhir dua hari pada 31 Juli mendatang. AS juga akan melaporkan data inflasi pada hari Kamis.

"Powell baru saja memberi mereka yang mencari kepercayaan yang lebih," kata Sandeep Parekh, analis valas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

"Jika CPI (indeks harga konsumen) AS meleset dari perkirakan, kemungkinan pemangkasan meningkat tetapi saya pikir inflasi pada level atau sedikit di atas ekspektasi akan tidak akan berdampak banyak pada dolar AS," lanjutnya.

Berdasarkan median estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, inflasi AS diperkirakan tidak berubah dari level bulan Mei yang meningkat 0,1 persen.

“Sejak The Fed membuka pintu untuk menurunkan suku bunga bulan lalu, lebih banyak data telah datang untuk menunjukkan bahwa manufaktur, perdagangan dan investasi lemah di seluruh dunia," ungkap Powell kepada Kongres pada hari Rabu (10/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper