Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah, Rupiah Lesu Lagi di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.148 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (5/7/2019).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.148 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (5/7/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.148 per dolar AS, melemah 42 poin atau 0,3 persen dari posisi Rp14.106 pada Kamis (4/7).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah tipis 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.142 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Padahal, cadangan devisa Indonesia pada Juni 2019 meningkat lebih dari US$ 3 miliar. Bank Indonesia melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar US$123,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2019 yang sebesar US$120,3 miliar.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko

Peningkatan cadangan devisa pada Juni 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan valas lainnya, serta penarikan utang luar negeri pemerintah. Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.

Pada perdagangan Kamis (4/7), rupiah terdepresiasi 0,11 persen atau 15 poin dan berakhir di level Rp14.142 per dolar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah mulai berlanjut dengan dibuka terdepresiasi 0,06 persen atau 8 poin di level Rp14.143 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.140-Rp14.150 per dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah untuk hari kedua berturut-turut terhadap dolar AS akibat tertekan aksi jual saham oleh investor asing menjelang rilis data nonfarm payroll di AS pada Jumat (5/7).

Data nonfarm payroll AS diproyeksikan meningkat sebesar 160.000 pada Juni dari hanya 75.000 pada Mei 2019.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp42,02 miliar pada akhir perdagangan Kamis (4/7). Ini menjadi aksi jual bersih oleh investor asing selama dua hari beruntun.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun hanya 0,003 poin ke level 96,765 pada pukul 09.55 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka melemah tipis 0,047 poin atau 0,05 persen di level 96,721, setelah hanya bergerak flat pada perdagangan Kamis (4/7).

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

5 Juli

14.148

4 Juli

14.106

3 Juli

14.160

2 Juli

14.140

1 Juli

14.117

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper