Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Perdagangan AS-China Berlanjut, Indeks Stoxx Menguat Dekati Level Tertinggi 2 Bulan

Bursa saham Eropa melonjak perdagangan Senin (1/7/2019) ke level tertinggi dalam hampir dua bulan, dipimpin oleh sektor teknologi setelah Amerika Serikat dan China sepakat untuk memulai kembali negosiasi perdagangan.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melonjak perdagangan Senin (1/7/2019) ke level tertinggi dalam hampir dua bulan, dipimpin oleh sektor teknologi setelah Amerika Serikat dan China sepakat untuk memulai kembali negosiasi perdagangan.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,8 persen, dengan indeks Stoxx 50 yang terdiri dari saham-saham terbesar Eropa naik 1,3 persen ke level tertinggi sejak Februari 2018 sebelum ditutup 0,7 persen lebih tinggi.

Pada pertemuan di sela-sela KTT G20, Presiden Donald Trump menawarkan konsesi kepada Presiden China Xi Jinping, termasuk tidak adanya tarif baru dan pelonggaran pembatasan pada perusahaan teknologi Huawei.

Sementara itu, China sepakat untuk melakukan pembelian baru atas produk pertanian AS dan memulai kembali negosiasi setelah putaran terakhir perundingan gagal pada Mei.

Saham di seluruh dunia naik karena berita tersebut, dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertingginya.

Indeks DAX Jerman yang sensitif terhadap isu perdagangan menguat 1 persen, terbesar di antara indeks utama Eropa lainnya, sementara indeks sektor teknologi naik 1,9 persen karena produsen chip didorong oleh pelonggaran sanksi terhadap Huawei.

Infineon, Siltronic, ams AG, STMicroelectronics dan ASM International ditutup mengaut antara 3,7 persen dan 5,6 persen.

Reli Sementara

Terobosan dalam pembicaraan perdagangan membantu indeks Stoxx memulai paruh kedua tahun ini dengan catatan yang kuat, setelah membukukan kenaikan terbesar sejak 1998 pada semester I 2019.

Setelah aksi jual di bulan Mei yang menandai kinerja bulanan terlemah dalam lebih dari dua tahun, indeks Stoxx menguat 4,2 persen pada bulan Juni di tengah harapan bahwa bank sentral akan lebih akomodatif untuk melawan dampak negatif perang dagang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan .

Tetapi analis memperingatkan terhadap optimisme berlebihan karena tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan, dan kedua belah pihak tetap berselisih mengenai bagian penting dari perjanjian.

"Pasar melihat adanya reli sementara (dari gencatan perdagangan). Tetapi, saya pikir perlu lebih dari itu untuk mempertahankannya,” kata Edmund Shing, kepala strategi derivatif ekuitas global di BNP Paribas, seperti dikutip Reuters.

"Bahkan jika tidak mendapatkan kesepakatan, pelaku pasar perlu melihat beberapa kemajuan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper