Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang yang tergabung dalam Grup OSO, PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) memproyeksikan nilai pendapatan yang dikantongi mendekati Rp100 miliar pada semester I/2019.
Direktur CLAY Dodon Tri Koeswardana mengungkapkan, kinerja pada semester I/2019 bakal lebih baik dibandingkan semester pertama tahun lalu. Sebab pada tahun lalu, cukup banyak peristiwa bencana alam termasuk meletusnya Gunung Agung di Bali yang berdampak kurang baik.
“Sedangkan di 2019, situasi lebih baik dibandingkan awal 2018. Namun, pada Mei 2019, situasi kurang menguntungkan karena ada gejolak harga tiket pesawat yang melonjak,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (2/7/2019).
Dodon mengungkapkan, dampak penaikan harga tiket pesawat tidak signifikan terhadap wisatawan asing, tetapi kondisi tersebut sangat berdampak pada wisatawan domestik, khususnya corporate group berdampak sangat signifikan. Pada Mei 2019, target kamar 1.077 room mate, hanya terealisasi 303 room mate. Di samping itu, corporate group juga biasanya melakukan kegiatan di dalam hotel, sehingga pendapatan dari banquet juga mengalami penurunan.
“Harapan kami pada semester I/2019 lebih bagus dibandingkan semester I/2018. Kalau dilihat secara tahunan, insya Allah lebih bagus. Karena siklus bisnis hotel ada di semester II,” ungkapnya.
Pada tahun ini, Citra Putra Realty masih sejalan dengan target pendapatan senilai Rp216 miliar atau naik 14,28% year on year, dari posisi Rp189 miliar. Namun, pada kuartal I/2019, pendapatan perseroan mencatatkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Pada kuartal I/2019, pendapatan yang dikantongi CLAY mencapai Rp37,65 miliar, turun 6,8% dari posisi Rp40,4 miliar. Sementara itu, rugi bersih yang dapat diatribusikan semakin mengecil menjadi Rp8,42 miliar pada kuartal I/2019, dari posisi Rp11,85 miliar.
Dodon kembali menegaskan bahwa bisnis perhotelan akan naik pada semester II, dan kini okupansi hotel perseroan sekitar 75%-80%.
