Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2019, Reksa Dana Pendapatan Tetap Paling Perkasa

Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap menjadi jawara sepanjang semester I/2019 ditopang oleh positifnya sentimen di pasar obligasi berupa harapan penurunan suku bunga.
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap menjadi jawara sepanjang semester I/2019 ditopang oleh positifnya sentimen di pasar obligasi berupa harapan penurunan suku bunga.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 1 Juli 2019, indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat berkinerja paling tinggi dibandingkan dengan indeks reksa dana lainnya sebesar 5,34%. 

Bahkan, kinerjanya juga melampaui performa indeks acuannya, yaitu Indonesia Government Bond Index (IGBI) ditambah Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) Menyusul, kinerja indeks reksa dana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index tercatat 3,70%. 

Sementara itu, kinerja indeks reksa dana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Morney Market Fund Index stabil sebesar 2,57%. Berada di posisi terbawah adalah indeks reksa dana saham yang mencatatkan kinerja negatif sepanjang tahun berjalan sebesar -1,41%, di bawah indeks acuannya IHSG yang tumbuh 2,65% ytd.

Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama, menjelaskan bahwa penopang utama kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap berasal dari sentimen penurunan suku bunga.

Adapun pada awal tahun ini, sempat terdengar kabar bahwa suku bunga akan terus dinaikkan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve). Namun, ternyata pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tak begitu baik, The Fed pun lebih condong untuk menahan suku bunga dan bahkan berpotensi diturunkan.

“Nah ini yang menjadi katalis sangat positif untuk obligasi, baik itu obligasi milik pemerintah maupun korporasi. Sehingga, kalau diperhatikan, secara year-to-date (ytd) reksa dana pendapatan tetap ini merupakan yang terbaik,” kata Wawan saat dihubungi Bisnis.com, Senin (1/7/2019).

Selain itu, pada akhir Mei, pasar obligasi juga diterpa angin segar dari perbaikan peringkat Indonesia yang diberikan Lembaga Pemeringkat Internasional S&P menjadi BBB dari BBB-. Dari data Bloomberg, terpantau yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun kian membaik sejak pemberian revisi peringkat tersebut. Per 1 Juli 2019, tercatat yield SUN 10 tahun sebesar 7,34%.

Wawan pun memperkirakan yield SUN 10 tahun dapat menyentuh kisaran 6,5%—7% hingga akhir tahun dengan asumsi suku bunga diturunkan. Dengan demikian, kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap akan melambung hingga double digit.  “Kami perkirakan, kalau suku bunga tidak naik, minimal kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap sebesar 8% pada tahun ini,” tutur Wawan. 

Adapun, positifnya pasar obligasi turut membawa berkah bagi kinerja reksa dana campuran. Selain itu, kata Wawan, produk reksa dana campuran juga terbantu oleh alokasi saham yang ditempatkan di saham-saham bluechip.

Wawan pun merekomendasikan produk-produk reksa dana pendapatan tetap untuk dicermati oleh investor moderat yang berinvestasi untuk jangka pendek. Menurutnya, tahun ini akan menjadi ‘tahunnya pendapatan tetap’ berkaca pada 2017 ketika reksa dana pendapatan tetap mencatatkan kinerja paling baik karena penurunan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper