Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Sentimen Ini Buat Harga Sawit Melemah

Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 16.55 WIB atau jelang penutupan, harga sawit kontrak pengiriman September 2019 di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,91% atau 18,00 poin ke level 1.963 ringgit per ton. Pada sesi pembukaan, harga sawit pun sudah melemah 0,71% atau 14,00 poin ke level 1.967 ringgit per ton.
Tandan buah segar/Bisnis.com
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit berjangka melemah pada perdagangan Rabu (26/6/2019), dibayangi penurunan harga minyak kedelai dan data ekspor yang buruk.

Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 16.55 WIB atau jelang penutupan, harga sawit kontrak pengiriman September 2019 di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,91% atau 18,00 poin ke level 1.963 ringgit per ton. Pada sesi pembukaan, harga sawit pun sudah melemah 0,71% atau 14,00 poin ke level 1.967 ringgit per ton.

Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) kontrak pengiriman Desember 2019 melemah 0,07% atau 0,02 poin ke posisi US$28,57 per pon. Untuk diketahui, harga minyak sawit kerap dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak kedelai. Keduanya bersaing untuk pangsa pasar global.

Selasa (25/6/2019), surveyor kargo Societe Generale de Surveillance dan Intertek Testing Services melaporkan, ekspor sawit Malaysia jatuh 9,5% menjadi 897.936 ton pada 1-20 Juni, dari 992.313 ton dibandingkan bulan sebelumnya.

Perusahaan pengawas independen AmSpec Agri Malaysia menyatakan, ekspor turun 14% secara bulanan untuk periode yang sama.“Data ekspor dari terus membebani suasana hati para trader,” kata seorang trader di Kuala Lumpur.

Malaysian Palm Oil Board melaporkan, ekspor sawit naik untuk bulan ketiga berturut-turut pada Mei, naik 3,5% dari April menjadi 1,71 juta ton. Hal itu membawa pengiriman ke level tertinggi sejak Agustus 2016.

Output minyak sawit secara tak terduga naik sedikit pada Mei sebesar 1,3% dalam sebulan sebelumnya menjadi 1,67 juta ton, membawa produksi ke level tertinggi untuk Mei dalam empat tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper