Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (21/6/2019) di level Rp14.116 per dolar AS, menguat 120 poin atau 0,84 persen dari posisi Rp14.236 pada Kamis (20/6/2019).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.187 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.045 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 88 poin atau 0,62 persen ke level Rp14.095 per dolar AS pada pukul 09.37 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (20/6), rupiah berakhir dengan penguatan 0,61 persen atau 87 poin di level Rp14.183 per dolar AS, apresiasi hari ketiga berturut-turut.
Penguatan nilai tukar rupiah hari ini mulai berlanjut dengan dibuka terapresiasi 0,37 persen atau 53 poin di level Rp14.130 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.095-Rp14.130 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,083 poin atau 0,09 persen ke level 96,546 pada pukul 10.52 WIB.
Baca Juga
Pergerakan indeks sebelumnya dibuka turun tipis 0,02 persen atau 0,016 poin di level 96,613, setelah berakhir melemah 0,5 persen atau 0,488 poin di posisi 96,629 pada perdagangan Kamis (20/6).
Penguatan besar yang dialami rupiah membawanya mengungguli mata uang lainnya di Asia pagi ini. Rata-rata mata uang di Asia terpantau hanya naik atau turun dengan rentang tipis terhadap dolar AS.
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | ||
---|---|---|
Mata uang | Kurs | Pergerakan (persen) |
Rupiah | 14.095 | +0,62 |
Yen Jepang | 107,10 | +0,19 |
Dolar Hong Kong | 7,8050 | +0,12 |
Baht Thailand | 30,830 | +0,11 |
Peso Filipina | 51,468 | +0,08 |
Dolar Singapura | 1,3558 | +0,04 |
Yuan Offshore China | 6,8604 | +0,01 |
Rupee India | 69,6913 | -0,37 |
Dolar Taiwan | 31,017 | -0,17 |
Yuan Onshore China | 6,8586 | -0,12 |
Ringgit Malaysia | 4,1508 | -0,09 |
Won Korea Selatan | 1162,41 | -0,04 |
Dilansir dari Bloomberg, rupiah memimpin penguatan di antara mata uang emerging market Asia karena spekulasi bahwa sikap dovish bank sentral Federal Reserve AS akan mendorong investor untuk membeli aset-aset berisiko.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 2,25-2,5 persen dalam pertemuan kebijakan moneternya yang berakhir Rabu (19/6/2019) waktu setempat.
Namun, The Fed juga mengisyaratkan siap untuk menurunkan suku bunga, pertama kalinya sejak 2008, seiring dengan ketidakpastian yang telah meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga guna menjaga ekspansi ekonomi AS.
Menurut sejumlah analis, nada dovish The Fed dalam pernyataan kebijakannya itu kemungkinan akan menggiring bank sentral di pasar negara berkembang (emerging market) untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Sentimen tersebut mendukung kenaikan aset-aset emerging market untuk saat ini.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
21 Juni | 14.116 |
20 Juni | 14.236 |
19 Juni | 14.271 |
18 Juni | 14.334 |
17 Juni | 14.346 |
Sumber: Bank Indonesia