Bisnis.com, JAKARTA - PT Media Nusantara Citra Tbk. memberikan pernyataan terkait dengan turunnya harga saham pada perdagangan Senin (17/6/2019). Saham emiten berkode saham MNCN tercatat turun sebesar 325 poin atau 25% menjadi Rp975.
Adapun broker penjualan utama dalam 1 jam terakhir sejak penutupan yakni Morgan Stanley (Asing) yang menjual rata-rata di Rp1.023.7, dengan nilai Rp36 miliar serta CGS-CIMB (Asing), harga jual rata-rata Rp1.024,7 dengan nilai Rp24 miliar.
MNCN melalui keterangan resminya menyebutkan tidak ada peristiwa penting, informasi material non-publik yang menyebabkan harga saham turun secara signifikan.
Perusahaan mengaku terkejut dengan pergerakan harga saham hari ini. Manajemen MNCN tetap yakin akan kinerja fundamental perusahaan dan akan terus meningkatkan semua operasional kinerja, yang akan positif untuk penilaian perusahaan di masa mendatang.
“Kami tegaskan bahwa acara hari ini tidak ada hubungannya dengan kinerja fundamental perusahaan. Untuk saat ini, perusahaan diperdagangkan PER kurang dari 7x 2019 tahunan. Ada kemungkinan penjualan paksa dari pemegang saham tertentu, karena penjualan dalam volume besar bisa saja selesai dalam rentang waktu beberapa hari tanpa mempengaruhi harga saham seperti yang terjadi hari ini,” jelas keterangan tersebut.
Perusahaan berpandangan masih membuat perkembangan positif secara fundamental.
Misalnya saja, pendapatan bersih MNCN naik 18% secara tahunan menjadi Rp1,886 triliun pada kuartal I/2019. Hal ini terutama didorong pada kinerja yang kuat dalam pendapatan iklan, pendapatan konten, dan iklan digital pendapatan. Pendapatan iklan meningkat sebesar 15% yang memiliki iklan konvensional pertumbuhan pendapatan 7%, serta pendapatan tambahan dari iklan digital, yang telah tumbuh luar biasa sebesar 330%. Selain itu, pendapatan konten menunjukkan peningkatan yang signifikan pada 47% menjadi Rp460 miliar karena peningkatan jumlah konten yang diproduksi.
Selain itu perusahaan ini akan meluncurkan inisiatif digital terbaru pada Agustus 2019 yang disebut FTA +, aplikasi streaming untuk 4 FTA perusahaan (RCTI, MNCTV, GTV dan iNews). FTA + akan menjadi bagian penting dari pertumbuhan MNCN di masa depan, karena akan menangkap tren tontonan online, yaitu berdasarkan permintaan dan pendapatan iklan digital.
MNCN juga memperkuat kemitraan dengan YouTube di alat bantu untuk beroperasi sebagai Jaringan Multi-Saluran (MCN) di YouTube.