Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pengelola klub sepakbola PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. mengalami oversubscribe lebih kurang 110 kali seiring dengan tingginya minat para investor untuk "memiliki" dan "menjadi pemegang saham" di klub sepakbola Bali United tersebut.
Adapun dalam penawaran umum saham perdana (IPO), emiten bersandi saham BOLA ini meraih dana segar senilai Rp350 miliar.
Perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per saham.
Selama masa penawaran umum perdana saham pada periode 10-12 Juni 2019, saham BOLA mengalami kelebihan permintaan sampai dengan kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.
Bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi efek dalam IPO ini adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.
Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengungkapkan, antusiasme masyarakat Bali yang terutama fans dan suporter Bali United sangat besar.
Baca Juga
"Antusiasme masyarakat Bali, terutama fans dan suporter Bali United, sangat besar. Sejak masa penawaran hari ke-2 sudah oversubscribe. Komposisi investor ritel sebanyak 41% dan investor institusi sebanyak 59%," kata Ocky di Jakarta, Senin (17/6/2019).
Direktur Investment Banking Buana Capital Sekuritas Ratna Karim menyampaikan, IPO ini juga akan menjadi sarana edukasi pasar modal bagi para pemegang saham yang menjadi investor BOLA.
"Dalam tiga hari masa penawaran umum perdana saham di Denpasar, Bali, saya sepanjang hari berada di gerai penawaran umum dapat merasakan begitu besarnya antusiasme dari para fans dan suporter Bali United untuk memiliki saham BOLA ini," katanya.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. resmi mencatatkan sahamnya dan menjadi perusahaan publik ke-632 di Bursa Efek Indonesia pada Senin (17/6/2019).