Bisnis.com, JAKARTA — Harga batu bara diperkirakan bertahan pada kisaran US$60—US$80 per ton seiring dengan upaya China untuk menjaga industri batu bara dalam negerinya.
Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan kebijakan China dan India masih menjadi penggerak harga batu bara dunia. Khusus untuk China, negara tersebut diperkirakan masih menjaga harga batu baranya di kisaran US$80 per ton.
"Untuk kepentingan industri batu bara dalam negeri mereka, China sepertinya masih menganut regulated price yang menjaga harga batu bara di antara US$61—US$81 per ton," katanya, Senin (10/6/2019).
Baca Juga
Meskipun begitu, Irwandy menilai prospek batu bara masih positif. Pasalnya, permintaan diprediksi masih tinggi untuk jangka panjang. Dia mengungkapkan kebijakan India untuk mengurangi impor batu bara secara bertahap ternyata belum siap sepenuhnya seperti yangg direncanakan.
Negara lain di Asia secara perlahan juga punya kontribusi terhadap harga batu bara. Pembangunan PLTU terus berlanjut di negara Asia seperti Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia.
"Selain itu, energi alternatif perkembangannya tidak seperti yang direncanakan," tuturnya.