Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi dan Rusia Bahas Peningkatan Produksi OPEC

Menurut dua sumber yang mengetahui persoalan itu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2019), keduanya mengusulkan peningkatan produksi minyak mentah dari paruh kedua 2019.
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi dan Rusia dikabarkan tengah membahas dua skenario utama untuk pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sekutunya Juni mendatang.

Menurut dua sumber yang mengetahui persoalan itu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2019), keduanya mengusulkan peningkatan produksi minyak mentah dari paruh kedua 2019.

Sumber tersebut menyebut, Rusia ingin mengurangi pemotongan produksi 1,2 juta barel per hari yang dilakukan oleh aliansi OPEC+.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga mendesak OPEC untuk meningkatkan pasokan minyak.

Sumber itu mengatakan, skenario pertama OPEC adalah menghilangkan kepatuhan terlalu tinggi terhadap kesepakatan pemotongan. Artinya, peningkatan produksi sekitar 0,8 juta bph.

Pemenuhan yang berlebih terhadap pemangkasan muncul dari ekspor dan produksi yang lebih rendah dari Iran dan Venezuela, karena sanksi AS. Serta, pengurangan produksi Saudi yang telah lebih dari kesepakatan pakta OPEC+.

OPEC dan sekutunya secara efektif membatasi produksi hingga mendekati 2 juta bph.

Menurut sumber itu, opsi lain adalah mengurangi pemangkasan yang disepakati dari 1,2 juta bph menjadi 0,9 juta bph. Yang berarti, meningkatkan produksi sekitar 0,3 juta bph.

OPEC dijadwalkan bertemu pada 25-26 Juni mendatang di Wina, Austria.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 17:23 WIB, harga minyak West Texas Intermediate menguat tipis 0,08% atau 0,05 poin ke level US$62,81 per barel, sedangkan harga minyak Brent menguat 0,22% atau 0,16 poin ke level US$72,37 per barel.

Harga minyak mentah menguat, usai Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengindikasikan ada konsensus antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan para sekutunya untuk terus membatasi produksi.

Harga minyak reli usai Falih mengatakan, sudah ada konsensus antara OPEC dan produsen minyak non-OPEC untuk mengurangi cadangan minyak mereka secara hati-hati. Namun, Saudi akan tetap responsif terhadap kebutuhan pasar yang menurutnya rapuh.

“Paruh kedua ini, pilihan kami adalah mempertahankan manajemen produksi agar inventaris [minyak] berkurang secara bertahap. Perlahan tetapi tentunya menurun ke level normal,” katanya, Minggu (19/5).

OPEC, Rusia, dan produsen non-OPEC yang dikenal dengan aliansi OPEC+, telah sepakat untuk mereduksi produksi minyak mereka sebesar 1,2 juta barel per hari dari Januari lalu, selama 6 bulan. Sebuah kesepekatan yang didesain untuk menghentikan penggelembungan persediaan minyak dan pelemahan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper