Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah kembali melemah dan bergerak moderat pada perdagangan Senin (20/5/2019) seiring dengan penguatan dolar AS menyusul data ekonomi AS yang berhasil dirilis positif.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (20/5/2019), rupiah diperdagangkan di level Rp14.452 per dolar AS melemah 0,014% atau terdepresiasi 2 poin. Sementara itu, indeks dolar As yang mengukur kekuatan greenback di hadapan 6 mata uang mayor lainnya bergerak menguat 0,03% di level 98,024.
Mengutip riset harian Asia Trade Point Futures, rupiah belum menemukan momentum untuk menguat karena data Prelim UoM Consumer Sentiment tumbuh di atas perkiraan pasar sehingga kondisi tersebut mendorong investor untuk mengoleksi dolar AS.
Namun, meningkatnya sengketa perdagangan antara AS dan China telah menjadi katalis negatif bagi dolar AS.
China pada pekan lalu mengatakan, pihaknya tidak tertarik untuk melanjutkan negosiasi setelah AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan teknologi asal China, Huawei.
AS melarang Huawei untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan teknologi AS. "Akibat sentimen tersebut pada akhirnya selera investor untuk mengoleksi instrumen beresiko seperti saham dan mata uang negara emerging market menurun dan imbasnya nilai tukar rupiah bergerak moderat," mengutip riset Asia Trade Point Futures, Senin (20/5/2019).
Baca Juga
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.430 per dolar AS hingga Rp14.460 per dolar AS.