Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (20/5/2019) di level Rp14.478 per dolar AS, melemah 9 poin atau 0,06 persen dari posisi Rp14.469 pada Jumat (17/5).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.550 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.406 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.452 per dolar AS pada pukul 08.20 WIB.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka tidak berubah dari level penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.450 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (17/5), rupiah berhasil ditutup menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.450 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.450 – Rp14.452 per dolar AS.
Rupiah melemah di saat pergerakan mata uang lainnya di Asia cenderung variatif, dengan penguatan dipimpin oleh rupee India yang naik 0,92 persen, sedangkan dolar Taiwan melemah paling tajam sebesar 0,15 persen.
Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau menguat 0,024 poin atau 0,02 persen ke level 98,019 pada pukul 10.39 WIB, dari level penutupan sebelumnya.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka melemah 0,04 persen atau 0,036 poin ke level 97,959, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup menguat 0,14 persen atau 0,14 poin ke level 97,995.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar AS bergerak pada kisaran 97,944 - 98,030.
Indeks dolar AS berada di level tertinggi dalam dua tahun terakhir seiring dengan sentimen perang dagang yang meningkatkan permintaan investor terhadap aset safe haven.
Tim analis Asia Trade Point Futures menyampaukan, melesatnya dolar AS ke level tertinggi dua tahun terjadi setelah Gedung Putih pada Jumat (17/5/2019) menunda pengenaan tarif impor otomotif. Selain itu, katalis positif juga dipicu oleh eskalasi perang dagang AS dengan China.
“Sehingga meningkatkan permintaan instrumen safe haven ditengah aksi jual ekuitas seperti pasar saham,” paparnya, Senin (20/5/2019).
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
20 Mei | 14.478 |
17 Mei | 14.469 |
16 Mei | 14.458 |
15 Mei | 14.448 |
14 Mei | 14.444 |
Sumber: Bank Indonesia