Bisnis.com, JAKARTA — Emiten layanan jasa telekomunikasi PT Jasnita Telekomindo Tbk. akan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk sejumlah ekspansi, mulai dari belanja modal hingga akuisisi.
Direktur Jasnita Telekomindo Tjokro Wimantara menjelaskan, dari Rp50 miliar yang terhimpun lewat IPO, emiten berkode saham JAST tersebut akan menggunakan Rp22 miiar untuk pembelian gedung, senilai Rp8 miliar untuk mengakuisisi PT SMP, dan sisanya akan digunakan untuk belanja modal.
“Total dana IPO Rp50 miliar. Dana itu akan digunakan untuk 3 hal,” katanya di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/5/2019).
Tjokro menjelaskan, JAST akan membeli sebuah gedung di Jakarta Pusat yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis call center. Dia menyebutkan, bisnis call center perseroan telah memperlihatkan peningkatan yang cukup drastis selama setahun terakhir. Selain itu, gedung tersebut juga akan digunakan sebagai data center. “Yang tadinya data center kami ada di beberapa titik nanti akan kami satukan di sana, di gedung itu,” tutur Tjokro.
Selanjutnya, JAST juga akan mengakuisisi PT Sakti Makmur Pratama (SMP), yang memiliki satu unit kantor di Lavenue.
Nantinya, kata Tjokro, PT SMP akan digunakan JAST sebagai IT Core yang memenuhi kebutuhan IT dari grup perseroan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pula nantinya PT SMP akan menawarkan layanan ke luar seperti pembentukan perangkat lunak (software) maupun aplikasi.
Baca Juga
Selanjutnya, dana IPO tersebut akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Tjokro menyebut belanja modal yang akan dikeluarkan JAST pada tahun ini berkisar Rp10—Rp15 miliar dengan pendanaan kombinasi dengan kas internal. Adapun kas internal berkontribusi sekitar 10%—20% terhadap capex tahun ini.