Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten layanan jasa telekomunikasi PT Jasnita Telekomindo Tbk. resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode JAST pada Kamis (16/5/2019).
JAST mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 203.406.700 saham atau 25% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.
Direktur Utama Jasnita Telekomindo Kennard Jr S. Kurnia menyampaikan penawaran umum perdana saham (IPO) ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik.
"Sebagai perusahaan publik, jajaran manajemen optimistis akan terus tumbuh dan berkembang ditunjang oleh penambahan investasi dari dana segar hasil IPO yang akan meningkatkan efisiensi dan profitabilotas perseroan ke depan," kata Kennard di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Adapun, JAST mengalami oversubscribe lebih dari 7,53 kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung pada 3-9 Mei 2019.
Harga penawaran umum JAST sebesar Rp246 per saham sehingga total dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp50,03 miliar.
Adapun JAST memiliki tiga pilar bisnis utama yaitu jasa dan jaringan telekomunikasi (ICT), media dan iklan digital, serta platform bisnis cloud & AI.
Sementara itu, bisnis inti perseroan dibagi ke dalam tiga layanan, yaitu cloud communications, call center, serta ICT untuk pemerintah dan korporasi.
Saat ini JAST memiliki 3 produk layanan, yaitu JASCLOUD (layanan komunikasi cloud), BLAZEID (layanan broadband dan Wi Fi seluler), dan SmartCity.
"Kami juga akan memfokuskan kembali penelitian dan pengembangan kami ke dalam inteligensi buatan dan big data anlytics untuk menggerakkan komunikasi."