Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (13/5/2019), di tengah pelemahan bursa saham di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,24 persen atau 14,75 poin ke level 6.194,36 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (10/5), IHSG ditutup dengan penguatan 0,17 persen atau 10,31 poin di level 6.209,12.
Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,26 persen atau 16,28 poin di level 6.225,39 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.184,70 – 6.238,26.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-1,52 persen) dan aneka industri (-1,40 persen). Adapun sektor finansial dan perdagangan masing-masing naik 0,08 persen dan 0,02 persen.
Sebanyak 155 saham menguat, 193 saham melemah, dan 284 saham stagnan dari 632 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang masing-masing turun 1,74 persen dan 4,48 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas terpantau bergerak negatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-1,21 persen), indeks FTSE Malay KLCI (-0,36 persen), dan indeks PSEi Filipina (-0,17 persen).
Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 0,48 persen dan 0,84 persen, indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,23 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China melemah 1,12 persen dan 1,46 persen masing-masing.
Bursa Asia melemah akibat tertekan eskalasi meningkatnya kekhawatiran tentang apakah Amerika Serikat dan China akan dapat menyelamatkan kesepakatan perdagangan mereka, setelah Washington menaikkan tarif dan Beijing bersumpah untuk membalasnya.
Perundingan dagang antara pemerintah AS dan China pada akhir pekan lalu dikabarkan menghadapi kebuntuan tanpa kesepakatan.
Pemerintah AS menuntut adanya janji perubahan yang konkret terhadap undang-undang China, sedangkan pihak Beijing menyatakan tidak akan mau menelan "buah pahit" yang merugikan kepentingannya.
Pergerakan IHSG pun diprediksi akan cenderung melemah pada perdagangan hari ini karena terpengaruh sentimen global. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai pergerakan IHSG pada awal pekan ini rentan kembali melemah.
"Secara keseluruhan, pergerakan masih akan dipengaruhi sentimen global efek dari pengenaan tarif AS terhadap barang-barang asal China," kata Dennies dalam riset hariannya.
Sementara itu, berdasarkan indikator secara keseluruhan, lanjut Dennies, indikator stochastic bergerak di area oversold yang menandakan pelemahan akan terbatas.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah tergelincir melemah 63 poin atau 0,44 persen ke level Rp14.390 per dolar AS, setelah mampu menguat 33 poin atau 0,23 persen di posisi 14.327 pada Jumat (10/5).