Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,37 persen atau 22,97 poin ke level 6.232,09 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,26 persen atau 16,28 poin di level 6.225,39.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.216,01 – 6.235,87. Adapun pada perdagangan Jumat (10/5), IHSG ditutup dengan penguatan 0,17 persen atau 10,31 poin di level 6.209,12.
Sebanyak tujuh dari sembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor finansial (+0,80 persen) dan tambang (+0,62 persen). Adapun sektor aneka industri dan industri dasar masing-masing turun 0,79 persen dan 0,52 persen
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,34 persen dan 2,01 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bakal dapat menguat pada perdagangan hari ini, ditopang oleh fundamental ekonomi yang kuat dan rilis kinerja emiten yang positif selama kuartal I/2019.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan, pergerakan IHSG masih menunjukkan sinyal positif untuk dapat melanjutkan kembali kenaikan dalam jangka panjang saat mengawali hari perdagangan pekan ketiga bulan kelima tahun ini.
“Hal ini tentunya ditopang oleh sisi fundamental perekonomian yang kuat serta rilis kinerja emiten dalam kuartal pertama yang sebagian besar memperlihatkan peningkatan,” terangnya dalam riset harian.
"Hari ini IHSG berpeluang naik dan bergerak di level 6.123 - 6.336,” tambah William.
Sementara itu, indeks Bisnis-27 menguat 0,55 persen atau 3 poin ke level 544,68, setelah berakhir turun tipis 0,07 persen atau 0,39 poin di posisi 541,68.
Meski demikian, indeks saham lainnya di Asia mayoritas terpantau bergerak negatif pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-1,15 persen), indeks FTSE Malay KLCI (-0,28 persen), dan indeks PSEi Filipina (-0,17 persen).
Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,08 persen dan 0,38 persen, indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,03 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China melemah 0,83 persen dan 0,98 persen masing-masing.